Milenial Sebenarnya Mampu Beli Rumah, Tapi Alasan Ini yang Membuatnya Seakan Tak Sanggup
“Ini karena rutinitas milenial yang kerap menghamburkan uang. Selain gaya hidup, saya menyoroti kebiasaan traveling untuk posting di medsos,” katanya
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Harga di sektor properti semakin lama makin tinggi.
Jika ditunda-tunda, maka akan makin sulit dikejar.
Baca: Rumah.com Property Market Outlook 2020 Prediksi Pasar Properti Nasional 2020 Lebih Menggeliat
Kenaikan harga di sektor properti sudah mencapai 35 persen sampai 160 persen per lima tahun atau rata-ratanya 17,5 persen per tahun.
Tak hanya di kota besar Jabodetabek, sejumlah kota lainnya di daerah pun mengalami kondisi serupa.
Data tersebut diutarakan Direktur Realti PP Urban, Budi Suanda dalam pameran Indonesia Property Expo 2019 di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (16/11/2019).
“Persentase kenaikan harga tanah 12 persenan, permasalahannya rata-rata pertumbuhan (CAGR) UMP kita hanya naik delapan (8) persen. Justru ini semakin lama, semakin tidak mampu juga milenial untuk punya properti,” kata Budi.
Mayoritas generasi milenial masih belum memiliki properti.
Alasannya sama, terkendala uang muka (DP), harga properti terlalu tinggi, dan belum membutuhkan.
Terkendala uang muka menjadi problematika yang dihadapi kalangan milenial.
Menurut Budi, angkanya mencapai 54 persen.
“Ini karena rutinitas milenial yang kerap menghamburkan uang. Selain gaya hidup, saya menyoroti kebiasaan traveling untuk posting di medsos,” terang dia.
Menurut Budi, milenial lebih nyaman mengontrak atau kos.
Sementara sebagian lagi masih nyaman menumpang di rumah orangtua atau mertua.
Diperlukan edukasi khususnya bagi milenial yang sudah atau akan berkeluarga untuk sadar akan pentingnya properti.
Baca: Rumah123 Adakan Festival Properti Indonesia 2019, Ada Rumah Mulai Rp 200 Jutaan
“Secara keuangan milenial sebenarnya mampu membeli properti, tidak perlu landed (rumah tapak), apartemen yang kami tawarkan juga dapat memenuhi kebutuhan dan yang pasti harganya terjangkau,” papar Budi.
PP Urban menawarkan apartemen konsep Urbantown yang menyasar mid-low income (MBR), milenial yang inovatif memerlukan ruang kreasi, lokasi yang strategis, memperhatikan aspek sosial, serta potensi return investasi (ROI) tinggi.