Wapres Ma'ruf Amin: Jangan Biarkan Bank Muamalat Mati
Bank murni syariah pertama di Indonesia ini dikabarkan sedang menunggu suntikan dana segar dari investor untuk melanjutkan bisnisnya.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu goyahnya Bank Muamalat kembali mencuat. Bank murni syariah pertama di Indonesia ini dikabarkan sedang menunggu suntikan dana segar dari investor untuk melanjutkan bisnisnya.
Hal tersebut menjadi perhatian Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Mumpung belum terjadi, lebih baik dikuatkan. Itu penting untuk dikuatkan, dan jangan dibiarkan menjadi mati," kata dia yang ditemui di Kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2019).
Maruf Amin menyayangkan, jika Bank Syariah pertama di tanah air itu tak bisa diselamatkan.
Baca: Pemuda Tendang Orangtua Hingga Tersungkur, 'Koe Mbiyen Wes Ngajar Aku, Padakne Aku Ora Kelingan'
"Kalau bisa dikuatkan, kenapa harus ditutup, karena itu solusi yang paling baik itu dikuatkan, dikembangkan jangan ditutup," kata Ma'ruf Amin.
Baca: Wapres Maruf Amin Minta Polemik Ucapan Sukmawati Diselesaikan Lewat Mediasi
'Karena kalau tutupkan gampang, nggak usah pake a i u e o langsung tutup, tapi kan kita mencari penyelesaian bukan seperti itu tapi bagaiamana menguatkan istilahnya itu untuk mengembangkan Bank Muamalat yang memang secara brand sudah sangat kuat," harapnya.
Ma'ruf diketahui pernah menjadi Dewan Pengawas Syariah Bank Muamalat sejak 2002, dan harus mundur dari Muamalat karena mengikuti pilpres 2019.
Ia pun menyerahkan penyelesaian tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kita serahkan pada OJK sebagai lembaga yang memiliki otoritas untuk menyelesaikan masalah Bank Muamalat dan menggandeng investor yang layak dan pantas, untuk menguatkan Bank Muamalat supaya tidak menjadi masalah," kata dia.