Menteri Pertanian Harap Charoen Pokphand Ganti Nama 'Berbau' Global
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menyatakan, ekspor perdana produk olahan ayam dilakukan pada tahun 2017 ke Papua Nugini.
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menyatakan, ekspor perdana produk olahan ayam dilakukan pada tahun 2017 ke Papua Nugini.
Kemudian selama tahun 2018, CPIN perluas ekspor sebanyak tiga kontainer produk olahan ayam dan griller ayam, 20 kontainer pakan ayam, dan 82.000 ekor anak ayam umur sehari (DOC) dikirim ke Timor Leste dan tiga kontainer olahan ayam ke Jepang.
Dari ekspansi tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap Charoen Pokphand bisa mengganti nama menjadi lebih bernuansa Indonesia di pasar global.
"Ini namanya (bahasa) luar negeri. Ubah saja pakai nama Indonesia boleh tidak? Ini filosofis saja," ujarnya di Kantor Pusat Charoen Pokphand di Ancol, Jakarta, Minggu (24/11/2019).
Baca: Menteri Pertanian Lepas Ekspor Produk Olahan Ayam ke Timor Leste dan Jepang
Syahrul menyampaikan, kegiatan pelepasan ekspor kali ini bertepatan pula dengan pengiriman kontainer ke 200 den ke dua negara yaitu Jepang dan Timor Leste.
"Pelepasan ekspor ke Jepang dan Timor Leste hasil produk Charoen Pokphand ini sesuatu yang membanggakan saya," katanya.
Menurutnya, kegiatan mendorong ekspor telah menjadi permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak ingin bergantung ke impor.
"Kita bicara ekspor dan Charoen Pokphand membuktikan sekarang. Kalaupun kita impor itu setelah yang yg sudah ditempuh tidak ada lagi, barulah dilakukan," pungkas Syahrul.
Adapun pada tahun 2020, Charoen Pokphand menargetkan dapat meningkatkan ekspor sebanyak 431 kontainer ke tiga negara tujuan yang sudah ada.
SeIain itu, akan terus memperluas pasar ekspornya ke beberapa negara Iainnya seperti Singapura, Arab Saudi dan Timur Tengah.