Korean Exim Akan Selesaikan Pendanaan Proyek PLTU Suralaya
Korean Exim berkomitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan dukungan pendanaan terhadap perusahaan asal Korea Selatan
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Korean Exim berkomitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan dukungan pendanaan terhadap perusahaan asal Korea Selatan melakukan investasi di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, lembaga keuangan publik asal Korea Selatan, yakni Korean Exim akan menyelesaikan persoalan pendanaan pembangunan proyek PLTU Jawa 9-10, Suralaya, Banten, bernilai investasi 3,5 miliar dolar AS pada awal Januari 2020.
"PLTU Jawa 9-10 Suralaya, Banten, rencananya hampir 'closing' pada awal Januari 2020," kata Airlangga dalam keterangannya usai pertemuan Presiden Joko Widodo dengan beberapa CEO terpilih dari Korea Selatan di Lotte Hotel, Busan, Korsel, Senin (25/11/2019) malam.
Baca: Pengurus Besar Wushu Indonesia dan SIWO PWI Pusat Siap Gelar Festival Wushu Indonesia I 2019
Baca: Di Hadapan Pengusaha Amerika, Menko Airlangga Akui Indonesia Alami Deindustrialisasi
Baca: Fahmi Idris Sebut Adanya Kader yang Hanya Berhitung Untung Rugi Jadi Persoalan Berat Bagi Partai
PLTU Jawa 9-10 dibangun PT Indo Raya Tenaga, yang merupakan perusahaan gabungan PT Indonesia Power—anak usaha PT PLN (Persero) dengan Barito Pacific Group. Pembangunan didukung Doosan Heavy, dan Korea Midland Power.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengundang para pengusaha dari negeri ginseng itu, untuk berinvestasi Indonesia.
Para CEO yang diundang, yakni dari Lotte Corporation, Posco, Hankook Technology Group, SK E&C, CJ Group, LG Chem, GS Global, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Doosan Corporation, dan The export Import Bank of Korea (KEXIM).
Di pertemuan ini, CEO Korean Exim menyampaikan laporannya kepada Presiden terkait investasinya di Indonesia, salah satunya memberikan dukungan pendanaan Doosan dalam membangun PLTU Jawa 9-10 terseut.
Selain mengerjakan proyek PLTU Jawa 9-10, Doosan, merupakan perusahaan industri berbasis mesin diesel juga berkomitmen akan meningkatkan kerja sama dengan INKA untuk mengembangkan mesin lokomotif.
"Doosan akan merelokasi pabriknya ke Indonesia agar bisa memproduksi mesin diesel juga untuk otomotif," katanya.
Pemimpin CEO Doosan ini meminta syarat ada cluster industrinya, agar industri pendukung mesin diesel, seperti produksi piston dlan lain-lain pindah ke Indonesia juga.
Selain Doosan dan Korean Exim, kata Airlangga, para CEO terpilih asal Korea Selatan ini menyampaikan komitmen investasi ke Indonesia secara bergantian.
Dalam pertemuan dengan para CEO terpilih ini, Presiden Jokowi juga didampingi Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
Kemudian, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.