Candra Asri Berharap Pabrik Polyethylene di Cilegon Bisa Turunkan Impor
Sampai saat ini industri petrokimia di Indonesia masih mengimpor sekitar 40-50 persen bahan baku.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, CILEGON- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berharap pembangunan pabrik baru Polyethylene (PE) di Cilegon, Banten dapat mengurangi impor bahan baku industri petrokimia Tanah Air.
"Kami berharap agar komplek Petrokimia Candra Asri dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk impor dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," tutur Presiden Direktur Chandra Asri, Erwin Ciputra saat peresmian di kawasan komplek pabrik PT Chandra Asri, Jumat (6/12/2019).
Berdasarkan data yang diungkap Candra Asri, sampai saat ini industri petrokimia di Indonesia masih mengimpor sekitar 40-50 persen bahan baku.
Pabrik baru Candra Asri memiliki kapasitas produksi sebesar 400 ribu ton pertahun.
Jika ditotal produksi setahun Candra Asri akan mencapai 730 ribu ton pertahun.
"Kapasitas pabrik polyethylene Chandra Asri secara keseluruhan menjadi 730 ribu ton pertahun yang kesemuanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," terang Erwin.
Sebagai komitmen untuk memenuhi kebutuhan industi petrokimia dalam negeri, Candra Asri juga akan segara melakukan pembangunan komplek petrokimia kedua.
Baca: Menperin Prediksi Perluasan Pabrik Cabot Bisa Serap 300 Tenaga Kerja Baru
Diharapkan komplek petrokimia kedua tersebut akan selesai pembangunannya pada 2024.
Kompleks kedua ini nantinya akan membawa total kapasitas menjadi delapan juta ton per tahun.
Selama pembangunan berlangsung, Chandra Asri akan menyerap tenaga kerja sebanyak kurang lebih 25.000 orang.
"Candra Asri berkomitmen penuh untuk terus mendukung ekonomi Indonesia dan menjadi mitra pertumbuhan yang terpercaya dan dapat diandalkan," ungkap Presdir Candra Asri.
Foto : Pabrik baru Candra Asri di Cilegon, Banten, Jumat (6/12/2019)