Investor Perancis Bergabung, Konsesi Pengelolaan Pelabuhan Rembang Segera Direalisasikan
Prahara Firdausi menyebut mitra strategis yang berhasil digandeng oleh korporasi yang dia kelola ini adalah, Soletanche Bachy International (SBI).
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesepakatan kerja sama operasi (Joint Operation Agreement/JAO) antara PT Pelabuhan Rembang Kencana (PRK) dengan Soletanche Bachy International (SBI) serta Relecom dan Partners (RP) dalam pengembangan Pelabuhan Kendal dan Pelabuhan Rembang Terminal Sluke telah ditandatangani di Hotel Four Season Capital Place, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2019).
Kesepakatan kerja sama operasi dengan korporasi asal Prancis ini sebagai upaya percepatan pembangunan Pelabuhan Kendal dan Pelabuhan Rembang Terminal Sluke sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur nasional, khususnya perekonomian Jawa Tengah yang kini semakin tumbuh pesat.
Dirut PT Pelabuhan Rembang Kencana, Prahara Firdausi mengatakan PRK selaku badan usaha pelabuhan yang sahamnya dimiliki oleh PT Bangun Arta Kencana dan PT Rembang Bangkit Sejahtera Jaya (RBSJ), yang tak lain adalah BUMD Pemerintah Kabupaten Rembang telah berhasil menggandeng dan meyakinkan mitra strategis yang berminat untuk bekerja sama mengembangkan Pelabuhan Kendal dan Pelabuhan Rembang Terminal Sluke.
Prahara Firdausi menyebut mitra strategis yang berhasil digandeng oleh korporasi yang dia kelola ini adalah, Soletanche Bachy International (SBI).
Perseroan asal Prancis ini sangat berpengalaman di bidang pekerjaan EPC & F (Engineering, Procurement, Construction Financing) sejak 1926.
Dan dalam pembangunan pelabuhan, portofolionya hingga merambah ke 60 negara melalui 80 anak perusahaan dan cabang.
Sedangkan Relecom & Partners (RP) merupakan entitas bisnis asal Negeri Emmanuel Macron ini, berpengalaman sebagai konsultan transaksi bisnis sejak 2007.
Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama (Komut) Bangun Arta Hutama sebagai pemilik BUP Pelabuhan Rembang Kencana, Mindo H Sitorus, menjelaskan bahwa SBI telah menyampaikan Letter of Interest (LoI) untuk berpartisipasi dalam pembangunan Pelabuhan Kendal dan Rembang serta menyatakan kesiapan dukungan dana pembangunan sebesar EUR 100 Juta atau sekitar Rp 1,55 Triliun.
"Dengan ditandatangani kesepakatan hari ini membuktikan bahwa kita mampu mencari investor untuk membantu pemerintah. Mereka bisa mempercepat pembangunan pelabuhan yang berdampak multiplier effect dahsyat dan positif bagi masyarakat," jelas Mindo.
Mindo yang juga Korwil Asosiasi Badan Usaha Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) Jateng ini menyebut Soletanche Bachy International merupakan perusahaan di Grup Vinci nomor 2 sebagai kontraktor terbesar di dunia.
Mindo menuturkan keberhasilan Bangun Arta Hutama meyakinkan investor untuk datang berinvestasi ke Jawa Tengah bukan hanya kebanggaan ansich melainkan achievment sebuah keberhasilan.
Sebab, kehadiran investor seperti SBI diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Jateng.
"Soletanche Bachy International spesialisasinya membangun pelabuhan, jalan tol dan infrastruktur lainnya. Salah satunya adalah jalan tol Mandalika, bukti nyatanya,"ungkapnya.
Mindo memastikan SBI bakal mempercepat pembangunan infrastruktur pelabuhan di Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.