Ini Alasan Dyandra Tak Akan Fokus Ke Bisnis Hotel Lagi
Perseroan mengklaim capaian ini lebih baik dibanding tahun lalu dengan adanya pelepasan beberapa hotel.
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis hotel PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) menyumbang 5 persen dari total reveneu pada kuartal tiga 2019. Nilai ini stagnan jika dibanding tahun lalu.
Perseroan mengklaim capaian ini lebih baik dibanding tahun lalu dengan adanya pelepasan beberapa hotel.
Corporate Secretary DYAN, Maryamto Sunu mengatakan bahwa pengaruh disruption teknologi membuat bisnis hotel milik Dyandra tak banyak berkembang.
"Tahun lalu, khususnya yang hotel bintang dua kita Amaris itu. Adanya disruption teknologi dengan Traveloka, Oyo, RedDoorz itu memang terhantam. Sehingga bisnis hotel di level bintang dua itu bermasalah," tutur Maryamto saat Public Expose kinerja tahunan, di Palmerah Barat, Jakarta pada Selasa (17/12/2019).
Baca: Tak Fokus di Bisnis Hotel, Kontribusi Pendapatan Grup Event Organizer Dyandra Teratas
Promo banting harga yang dilakukan pelaku bisnis hotel baru membuat bisnis hotel lain tak dapat berkembang.
"Kalau bicara bangun hotel dengan room seharga Rp 400 ribu, tapi faktanya di jual seharga Rp 200 ribu - Rp 300 ribu, banting harga. Bahkan hotel bintang 3 itu juga banting harga," terang Maryamto.
Kondisi pasar seperti inilah yang membuat Dyandra memutuskan untuk tak terlalu fokus ke bisnis hotel.
"Dari pasar seperti itu mungkin sudah saatnya kita tidak fokus ke hotel. Kami diminta untuk fokus ke event dan pengembangan convention serta menjadi perhatian ini tourism dan lainnya," tambahnya.
Menyoal apakah Dyandra akan melepas secara keseluruhan bisnis hotel miliknya, Perseroan belum dapat memutuskan.
"Tetapi apakah mau dihabisin, kita belum menentukan itu," terang Maryamto.