Komisi VII DPR Tinjau Kesiapan Kapal Pembangkit Listrik Yasin Bey untuk Warga Maluku
Kapal pembangkit listrik Yasin Bey ditempatkan di perairan Desa Waai, Kabupaten Maluku Tengah.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja Maluku untuk mengecek langsung kesiapan kapal pembangkit listrik Yasin Bey milik PT KarPowership Indonesia (KPI) untuk penyediaan pasokan listrik untuk Maluku menjelang Natal dan Tahun Baru 2020 pasca peristiwa gempa beberapa waktu lalu.
Kunjungan kerja ini diikuti Komisi VII DPR RI asal Provinsi Maluku Mercy Chriesty Barends, S.T. dan Saadiah Uluputty, S.T. didampingi Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PT PLN (Persero), Ahmad Rofik bersama dengan Indonesia Country Coordinator PT Kar Powership, Oguz Arbun dan Plant Manager Yasin Bey, Sinan Sami Hatipoglu serta direksi PLN dan KarPowership Indonesia.
Kapal pembangkit listrik Yasin Bey ditempatkan di perairan Desa Waai, Kabupaten Maluku Tengah.
“Kami sangat senang, pemerintah mendukung kapal pembangkit listrik ini sebagai solusi dalam mengatasi masalah pasca gempa di Maluku. Kunjungan ini merupakan bentuk kesiapaan KarPowership Indonesia untuk menjelang Hari Raya Natal 2019 dan Tahun Baru 2020," ungkap Direktur Regional Karpowership Indonesia, Mehmet Ufuk Berk.
Dia mengatakan, KarPowership siap mendukung kebutuhan PLN untuk menyuplai listrik bagi warga Maluku agar masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa.
Baca: Daerah Penghasil Harus Antisipasi Moratorium Ekspor Bijih Nikel
Ufuk Berk berharap lewat kunjungan kerja ini pula pihaknya dapat menjalin silahturahmi antara pemerintah dengan KarPowership sebagai solusi kapal pembangkit listrik pasca gempa di Maluku.
KarPowership saat ini menjadi pemilik, operator, dan pembangun satu-satunya armada Powership (pembangkit listrik apung) di dunia dan menjalankan peran aktif dalam investasi jangka menengah dan panjang melalui menyediakan akses listrik dengan cepat, terjangkau dan dapat diandalkan.
Powership memiliki kapasitas sekitar 30 MW hingga 470 MW dan dapat dikirimkan dan beroperasi kurang dari 60 hari.
Saat ini, Karpowership memiliki dan mengoperasikan 22 Powerships dengan kapasitas hingga 3.500 MW dan selanjutnya 5.000 MW sedang dalam proses konstruksi. Terdapat pula kapal lainnya, KarPowership memiliki sekaligus mengoperasikan kapal LNG-nya sendiri.
Dengan memiliki para ahli dan pengalaman di lapangan, KarPowership menyediakan one-stop-shop untuk LNG hingga solusi sumber listrik. Sebagai penyedia tunggal yang memberikan seluruh rangkaian; sekaligus tidak terbatas pada sumber LNG, transportasi, pengiriman, regasifikasi, dan produksi listrik; dengan misi memberi kehidupan di mana pun dibutuhkan. Dengan lebih dari 2.500 karyawan di seluruh dunia; Karpowership beroperasi di Indonesia, Lebanon, Mozambik, Ghana, Sierra Leone, Guinea-Bissau, Gambia dan Karibia. www.karpowership.com