Tepis Andi Arief Soal Dugaan Keterlibatan Erick Thohir, Analis Temukan Data Baru di Kasus Jiwasraya
Teguh Hidayat, Direktur Avere Mitra Investama menyatakan pihaknya mendapat temuan-temuan baru seputar kasus gagal bayar Asuransi Jiwasraya.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus gagal bayar polis asuransi nasabah PT Asuransi Jiwasraya semakin tak jelas arahnya. Bahkan politikus yang awam dan tak mengerti mengenai ekonomi, turut berkicau dan mengomentari kasus Jiwasraya.
Teguh Hidayat, Direktur Avere Mitra Investama menyatakan pihaknya mendapat temuan-temuan baru seputar kasus gagal bayar Asuransi Jiwasraya.
Temuannya ini juga untuk membantah dugaan politisi Partai Demokrat, Andi Areif tentang dugaan keterlbatan perusahaan milik Erick Thohir di kasus ini karena menurutnya data yang disodorkan cenderung sumir.
“Kalau cuma nomong dan menuduh sih mudah saja. Yang dituduhkan Andi Arief dan Arief Poyuono merupakan itu tuduhan tanpa dasar. Misalnya, Jiwasraya membeli saham Bank Jabar Banten, apakah direkturnya terlibat?"
"Harus dicek saham tersebut siapa yang pegang. Belum tentu saham yang dibeli oleh Jiwasraya punya ownernya. Bisa jadi sudah milik orang lain. Jika menuduh itu harus ada bukti dan faktanya,” ujar Teguh.
Baca: Ekonom: Penyelamatan Jiwasraya Jangan Sampai Jadi Beban BUMN Asuransi Lain
Berdasar data yang Teguh mengaku dapatkan, kasus Jiwasraya dimulai sejak tahun 2016. Menurutnya hal ini dibuktikan dengan ada tiga saham emiten yang naik tidak wajar.
Tiga saham tersebut adalah Semen Baturaja (SMBR), PP Properti (PPRO) dan Bank Jabar Banten (BJBR). Data tersebut serupa dengan data yang ada di Bloomberg.
Baca: Pengamat Nilai Ada yang Ganjil Jiwasraya Bisa Tekor sampai Triliunan Rupiah
Menurut Teguh, saat ini Jiwasraya masih memegang saham PPRO, sebanyak 5.2 miliar lembar sahamnya (setara dengan 8,51 persen saham) di harga beli Rp 250 dengan modal awal mencapai Rp 1,3 triliun. Sedangkan untuk SMBR saham yang dipegang mencapai 9,19% dengan modalnya Rp 1,4 triliun.
Teguh mengatakan, sebelum tahun 2016, Jiwasraya bermain saham swasta yang diduga memiliki kedekatan dengan Heru Hidayat.
Menurut Teguh, manajemen Jiwasraya tahu dan kenal dekat dengan ownernya Trada Maritim (TRAM) dan Inti Agri Resources (IIKP).
Kepemilikan JIwasraya atas saham di dua perusahaan tersebut mencapai Rp 1,2 triliun.
Pergerakan saham emiten berkode TRAM dan IIKP antara waktu 2013 sampai 2016 cukup berfluktuatif. Bahkan dinilai Teguh naik secara tidak wajar dan turun secara drastis.
“Namun di tahun 2016 jumlah saham tersebut berkurang dan digantikan dengan saham BUMN dan BUMD yang market cap nya kecil," kata Teguh.
"Kepemilikan saham Jiwasraya di tiga perusahaan itu naik cukup besar. jadi setelah dari swasta mereka pindah ke tiga saham tersebut. Tidak ada bukti perusahaan Erick Thohir dibeli dalam jumlah besar oleh Jiwasraya,” terangnya.