Belah Duren Forbis IKPM Gontor Hasilkan Dana Qordhul Hasan Rp 150 Juta, Anggota Bisa Ajukan Pinjaman
Puluhan peserta yang terdiri dari pengurus dan anggota lahap menyantap nikmat buah durian berkualitas tinggi langsung dari kebunnya
Penulis: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Di bawah semilir angin pegunungan Tangkuban Perahu, Jawa Barat, acara tajammuk "Belah Duren" Forbis IKPM Gontor berlangsung ceria dan menyenangkan.
Puluhan peserta yang terdiri dari pengurus dan anggota lahap menyantap nikmat buah durian berkualitas tinggi langsung dari kebunnya di sebuah perkebunan durian milik Ustadz Daud Suwarno di Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/1/2020).
Sebelumnya, para peserta disuguhi menu Kambing Guling yang disajikan masih panas baru turun dari panggangan yang juga dibakar di tengah-tengah perkebunan durian dan rambutan tersebut.
Namun, bukan kelezatan makanannya yang menjadi fokus para pejuang ekonomi keummatan di acara tersebut. Mereka berkumpul untuk mewujudkan cita-cita bersama memajukan ekonomi para anggota Forbis.
Belah Duren ini adalah acara sharing peluang bisnis bersama para pakar dan praktisi bisnis Forbis. Dalam sharing tersebut membuahkan hasil nyata yakni terkumpulnya dana sebesar Rp 150 juta yang akan dimanfaatkan untuk program Qordhul Hasan.
Qordhul Hasan adalah program gagasan Pengurus Baru Forbis periode 2019-2024 yakni sebuah program pendanaan untuk pebisnis pemula atau bagi mereka yang sedang merintis suatu usaha.
Semua anggota Forbis yang masih tergolong dalam kategori pebisnis pemula atau start up di bidang usaha apapun berhak untuk mendapatkan bantuan permodalan dari dana Qordhul Hasan tersebut.
Tentunya untuk bisa mendapatkan dana tersebut perlu adanya seleksi, tidak asal-asalan dalam memilih siapa yang akan diberikan dana bantuan. Proses seleksi akan dilakukan oleh Tim Analis Forbis.
Apabila usaha tersebut gagal, maka peminjam dana tidak dikenai hutang alias dana pinjaman tidak dijadikan hutang. Maka yang bertanggungjawab dalam hal ini adalah pemberi dana.
“Kita gagas, kita wujudkan hari ini salah satu kegiatan Forbis, program qardhul hasan, prinsipnya membantu yang lain untuk mengajukan pembiayaan usaha,” kata Ketua Umum Forbis IKPM Gontor, Ustadz Agus Maulana.
Bedanya, lanjut Ustadz Agus, kalau usahanya gagal, uangnya tidak dijadikan hutang. “Kita dorong yang kecil bukan yang sudah besar. Bukan cuma dikasih duitnya, tapi harus dikawal. Kita ingin memberi pembinaan bukan sekedar uangnya saja. Intinya, saya mau Forbis itu saling menguatkan bukan saling memanfaatkan,” jelasnya.
Program Qordhul Hasan ini diperkuat oleh Pembina Forbis, Ustadz Faiq Hafidz yang juga hadir di acara tersebut. "Program ini penting kita realisasikan sebab akan mengangkat derajat yang lain. Kita berharap nantinya ada yang sukses lewat program ini sehingga akan ada kenaikan status dari yang awalnya menjadi penerima naik status menjadi pemberi terutama menjadi pemberi zakat," kata Ustadz Faiq.
Ustadz Agus Maulana menekankan bahwa acara ini merupakan follow up sinergi antarpengusaha alumni. “Ke depan, kita bikin kegiatan yang lain. Kegiatan ini bisa kita copy di daerah yang lain,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua I PP IKPM, Ustadz Adib Fuadi menyampaikan fungsi IKPM sebagai pengawal kiprah para alumni Gontor.
“Fungsi kami mengawal bagaimana alumni itu tidak lupa dengan almamater Gontor, dan merekatkan alumni dan bahkan umat. Besarnya Gontor karena alumni yang sukses. Salah satu cara kami membina dan mengawal alumni adalah dengan membentuk Forbis,” jelasnya.
Ustadz Adib juga berharap program-program Forbis semakin mempererat silaturrahim dan sinergi bisnis antarpengusaha alumni Gontor.
“Bagaimana Forbis mempunyai program yang banyak, sehingga bisa membuat sesama alumni mengenal usaha-usaha yang dilakukannya masing-masing. Harapannya, kegiatan seperti ini menjadi kegiatan utama yang bisa menghimpun semua pengusaha, sharing, dan bisa saling menguatkan,” katanya.
Acara tajammuk bisnis ini bertujuan untuk mensosialisasikan konsep atau ide bisnis antarpengusaha alumni Gontor. Setiap peserta yang hadir bisa menyampaikan konsep bisnisnya dalam forum diskusi bebas.