Cepat Adaptif dan Kolaboratif, Formula Mutu International Sambut Era Industri 4.0
Tuntutan untuk bergerak cepat, adaptif, dan kolaboratif, menuntut penyiapan infrastruktur maupun mentalitas sumberdaya manusia yang memadai
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perubahan bagi Mutu Internasional, perusahaan yang berkonsentrasi di bidang Testing, Inspection & Certification, adalah keniscayaan jaman.
Perubahan yang dapat dipersepsi sebagai ancaman namun perusahaan ini lebih menanggapinya sebagai hal yang banyak membuka peluang-peluang baru.
Presiden Direktur Mutuagung Lestari, Arifin Lambaga mengatakan, tuntutan untuk bergerak cepat, adaptif, dan kolaboratif, menuntut penyiapan infrastruktur maupun mentalitas sumberdaya manusia yang memadai.
Terlebih ketika Mutu International mencanangkan pencapaian pendapatan yang terbilang cukup besar, dalam waktu yang tak terlalu lama.
"Maka dalam mencapai visi tersebut, diperlukan formula untuk mendorong sistematisasi strategi yang unggul dan efektif,” kata Arifin saat peluncuruan Kick Off Budget 2020 di Jakarta,
Dikatakannya, sikap cepat adalah perilaku senantiasa tanggap dalam mengikuti perkembangan di lingkup global, regional, maupun nasional.
Selera konsumen yang terus berubah, tuntutan kualitas yang makin tinggi, kemudahan penggunaan teknologi, maupun persaingan yang kian terasa menekan, harus dijawab secara real time.
Baca: Sertifikasi ISPO Jadi Cara Hadapi Permasalahan Perdagangan Kelapa Sawit Uni Eropa
Untuk menjawab itu, MUTU International senantiasa melakukan pengkajian dan penerapan teknologi, yang mampu menjawab tuntutan, namun memiliki kesesuaian dengan budaya perusahaan.
Di sisi yang berhadapan dengan tuntutan kecepatan, sikap adaptif juga sangat diperlukan untuk mengikuti perkembangan terbaru.
Adaptif adalah sikap yang berupaya terus-menerus menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan organisasi.
Stabilitas yang banyak jadi cara berpikir perusahaan, sering menghalangi lahirnya sikap adaptif.
Maka MUTU International mengembangkan iklim belajar, learning organization dan pemanfaatan data pasar yang secara regular dianalisis.
Ini akan jadi cikal bakal pemanfaatan big data. Implikasi dari langkah ini adalah selarasnya langkah perusahaan dengan tuntutan pasar.
Untuk mengatasi kontradiksi sikap cepat dengan adaptasi yang mutlak dijalankan, maka dikembangkan sikap kolaboratif.
Kolaboratif berarti memadukan unsur-unsur unggul, bahkan yang bersumber dari luar organisasi perusahaan.
Strategi kolaboratif MUTU International adalah memanfaatkan SDM maupun teknologi yang dimiliki pihak-pihak lain untuk dipadukan dengan SDM maupun keunggulan yang telah dimiliki internal perusahaan.
Dalam hal ini, sikap mental yang dikembangkan menurut Arifin Lambaga memunculkan sikap egaliter dalam produksi, distribusi dan konsumsi informasi.
"Sehingga ujung dari sikap kolaboratif yang dikembangkan MUTU International adalah pemberdayaan pada setiap informasi yang diterima, untuk dikembangkan sebagai inovasi, demi kepuasan konsumen terus menerus,” katanya.
Dalam pencapaian misinya, di kesempatan Kick Off Budget 2020 itu, MUTU International meluncurkan visi MUTU Goes Digital, yang berisi seperangkat perilaku cepat, adaptif dan kolaboratif sebagai jawaban terhadap tantangan ekosistem digital yang tak mungkin lagi dibendung.
Perusahaan ini, terhitung telah 30 tahun memberikan layanan di Indonesia. Ditempa berbagai tantangan, namun juga menorehkan prestasi membanggakan.
Pencapaian itu turut mempengaruhi iklim bisnis dan perdagangan Indonesia, bahkan hingga ke kancah internasional. Kini, di tengah tumbuhnya ekosistem Industry 4.0, MUTU International menghadapi tantangan baru yang tak kecil. Ini semua harus dijawab dengan formula yang tepat.