Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Hindari Jurus Bakar Uang, Gojek Usung Strategi Inovasi Berkelanjutan

SuperApp dalam negeri berstatus decacorn Gojek, satu di antara yang mulai menghindari metode burning money.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Hindari Jurus Bakar Uang, Gojek Usung Strategi Inovasi Berkelanjutan
TRIBUNNEWS.COM/REYNAS
Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan startup mulai mawas diri setelah melakukan praktik bakar uang besar-besaran hingga perang diskon agar konsumen tergiur.

SuperApp dalam negeri berstatus decacorn Gojek, satu di antara yang mulai menghindari metode burning money.

Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita menyadari hal tersebut, makanya Gojek saat ini gencar melakukan inovasi berkelanjutan dengan strategi jangka panjang.

“Kami paham yang terjadi di luar negeri contohnya Amerika terhadap perusahaan startup. Tapi nggak berarti itu terjadi ke semua aplikasi startup. Gojek justru bisa tumbuh secara berkesinambungan, caranya tidak melulu dengan promo makanya kita terus berinovasi gimana supaya jumlah order naik secara sustainable,” urai Nila di Jakarta, Kamis (16/1/2020).

Strategi bakar uang bisa meningkatkan valuasi dengan cepat namun tidak sehat bagi perusahaan.

Baca: GoFood Luncurkan Empat Fitur Anyar, Ini Detailnya

Dampak dari burning money yang terlalu besar membuat investor menarik diri karena meragukan model bisnis dan tata kelola perusahaan.

Berita Rekomendasi

Kata Nila, Gojek tahun ini fokus memperkuat tiga pilar produknya yang paling diminati dan dibutuhkan masyarakat.

Dari puluhan produk Gojek menghapus fitur yang kurang diminati, itu karena perusahaan yang didirikan Nadiem Makarim ini lebih mengutamakan kepuasan pelanggan untuk memperkuat posisinya.

“Produk pesan-antar makanan, pembayaran, dan transportasi menjadi fokus kami. Investasi pada sarana dan inisiatif jangka panjang guna memastikan pengalaman terbaik pelanggan,” ulas Nila.

Sebelumnya, Gojek berencana mencatatkan saham perdana (Intitial Public Offering/IPO) PT Aplikasi Karya Anak Bangsa di dua negara (dual listing).

Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo menilai langkah melantai di bursa menarik karena belum pernah dilakukan startup melepas saham ke publik di Indonesia.

"Satu listing sudah pasti harus di sini, peluang untuk listing di Indonesia sangat menarik sekali karena memang belom pernah ada kan. Kalau dual listing di mana belum tahu,” ucap Andre saat perayaan HUT ke-9 Gojek.

Andre masih enggan menyebutkan negara lain yang akan menjadi lokasi Gojek untuk mencatatkan saham.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas