Terbelit Kasus Jiwasraya dan Asabri, Strategi Bermain Saham Benny Tjokro Kerap Jadi Rujukan Investor
Nama Benny Tjokro beberapa kali dikaitkan dengan masalah yang saat ini membelit Jiwasraya dan Asabri.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Utama PT Hanson Internasional TBK, Benny Tjokrosaputro, ditahan Kejaksaan Agung sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya, Selasa (14/1/2020).
Nama Benny Tjokro beberapa kali dikaitkan dengan masalah yang saat ini membelit Jiwasraya dan Asabri.
Hal tersebut lantaran dua perusahaan pelat merah bidang asuransi itu menempatkan dana investasi besar di perushaan properti milik Benny.
Dalam kalangan investor saham, nama Benny sudah tidak asing lagi.
Pasalnya, strategi investasinya kerap menjadi rujukan bagi banyak pemain saham lain dalam meracik portofolio.
Dikutip dari Kontan.co.id, Benny masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada 2018 versi majalah Forbes.
Cucu dari pendiri Batik Keris, Kasom Tjokrosaputro ini berada di urutan ke-43 orang terkaya di Indonesia.
Forbes menaksir kekayaan Benny mencapai 670 juta dollar AS atau sekira Rp 9,18 triliun (kurs Rp 13.707 per dollar AS).
Benny memulai aktivitas investasinya di pasar modal sejak duduk dibangku kuliah.
Ia mengenal dunia saham karena diajak oleh teman-teman kuliahnya.
Benny bermain di pasar saham sebelum lulus kuliah dnegan menyisihkan sebagian uang sakunya.
Bermodal dari uang saku kuliahnya, ia berhasil membeli saham pertamanya, yakni saham PT Bank Ficorinvest TBK.
Benny tertarik bermain saham lantaran ingin mencari untung.
Awalnya, Benny hanya mengeluarkan modal beberapa juta rupiah saja untuk bermain saham.