Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Berdalih Tutupi Biaya Operasional, OVO Bebankan Biaya Top Up Rp 1.000

Pengguna layanan Ovo, bakal dikenai biaya transaksi tambahan sebesar Rp 1.000 ketika melakukan top up atau mengisi ulang saldo Ovo.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Berdalih Tutupi Biaya Operasional, OVO Bebankan Biaya Top Up Rp 1.000
KONTAN/CAROLUS AGUS WALUYO
ILUSTRASI OVO. Platform ekosistem meluncurkan fitur baru OVO PlayLater. 

Ia pun mengatakan biaya administrasi top up senilai Rp1.000 ini, tidak diserap Ovo sebagai keuntungan, melainkan untuk menutupi beban operasional.

"Ovo bekerja sama dengan berbagai mitra seperti bank, penyelenggara switching, dan merchant, di mana Ovo sebagai perusahaan dikenakan biaya. Jadi, biaya top ini kami terapkan semata untuk mengurangi beban operasional dan infrastruktur kami," ungkap Karaniya.

Selain itu, jika dilihat pada gambar di atas, terdapat tulisan "Berlaku sampai 31 Januari 2021".

Jangan terkecoh, karena keterangan itu merupakan tanggal berakhirnya pengumuman tersebut, bukan tanggal berakhirnya kebijakan pembebanan biaya top up.

Ini bukan pertama kalinya Ovo mengubah kebijakan administrasi. Anggota dari Lippo Group ini juga sempat membebankan biaya transaksi tambahan kepada penggunanya pada 12 Desember lalu.

Kala itu, Ovo mulai membebankan biaya transaksi tambahan sebesar Rp 2.500 (sebelumnya gratis bagi pengguan Ovo Premier) jika pengguna ingin melakukan transfer dari Ovo ke rekening bank lain.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ovo Mulai Kenakan Biaya Top Up Rp 1.000"

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas