Menkop: Santri Harus Bisa Mandiri dan Punya Karya yang Bisa Dijual
Dia menekankan kepada seluruh santriwan dan santriwati agar mulai membangun kemandirian dan menciptakan karya yang dapat dijual.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menilai digitalisasi produk santri perlu dilakukan secara konsisten untuk menumbuhkan pasar.
“Kalau didigitalkan, produk santri ini punya market yang sangat luar biasa besar,” kata Teten di acara Santri Goes Beyond Digital Society di Ponpes Bahrul Ulum, Jombang, Jawa Timur, Kamis (23/1/2020).
Dia menekankan kepada seluruh santriwan dan santriwati agar mulai membangun kemandirian dan menciptakan karya yang dapat dijual.
“Seperti peci yang saya pakai (produk santri), ini standar internasional, biasanya gerah kalau pakai, ini enak. UMKM produk santri tidak boleh kalah dari industri besar. Pemerintah mendukung akselerasi pertumbuhan santripreneur melalui koperasi modern era digital,” paparnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggagas Program One Pesantren One Product (OPOP) yang fokusnya memamerkan produk-produk karya pesantren di wilayah setempat.
"Pesantren di Jatim juga memiliki produk-produk yang harus diketahui secara luas di antaranya makanan, kerajinan tangan, informasi teknologi hingga fashion," ujar Sekretaris Program OPOP Jatim Mohammad Ghofirin di acara yang sama.
OPOP Jatim menargetkan pada 2023 produk pesantren mencapai 250 jenis dan 150 jenis di 2020.
Kementerian Koperasi dan UKM dalam waktu dekat akan membangun rumah produksi bersama di sentra industri kecil dan menengah yang melibatkan koperasi, swasta atau pemda.
Baca: Kasus Guru Ngaji Diduga Cabuli 2 Santri, Pimpinan Pesantren: Dia Bukan Ustaz Tapi Teknisi
Harapannya, UMKM dapat memproduksi barang secara bersama dengan kualitas dan brand yang kuat.
Baca: Subsidi Dicabut, Pembelian Elpiji 3 Kg Gunakan Sistem Voucher
Pengembangan produk UMKM dilakukan di destinasi pariwisata khususnya di lima destinasi wisata super prioritas, yakni Kabupaten Manggarai Barat (Labuan Bajo), Kabupaten Lombok Tengah (Mandalika), Kabupaten Toba Samosir (Danau Toba), Kabupaten Magelang (Borobudur), Kabupaten Minahasa (Likupang).
Kementerian Koperasi dan UKM siap menjalankan semua program strategis bersama para pejuang koperasi, pelaku UMKM Indonesia agar menjadi pemain dalam pasar dunia dan masuk dalam global value chain.