Kuartal III 2019, Avrist Klaim Bukukan Pendapatan Premi Rp 2,7 Triliun
Pendapatan ini setara dengan peningkatan sebesar 199 persen, jika dibandingkan angka premi pada Q3 tahun 2018 sebesar Rp 915 miliar.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Avrist Assurance berhasil membukukan pendapatan premi konvensional senilai Rp 2,7 triliun pada kuartal 3 (Q3) 2019.
Pendapatan ini setara dengan peningkatan sebesar 199 persen, jika dibandingkan angka premi pada Q3 tahun 2018 sebesar Rp 915 miliar.
Presiden Direktur PT Avrist Assurance, Anna Leonita mengaku optimis menjadi TOP 15 perusahaan asuransi di Indonesia pada 2021.
"Performa yang kami capai di 2019 ini membuktikan Avrist Assurance memiliki kondisi keuangan yang sangat baik dan permodalan perusahaan yang masih kuat. Ini menunjukkan bahwa kami terus tumbuh secara bertahap dan stabil," tutur Anna di Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Sementara peringkat Avrist Assurance berdasarkan APE (Annual Premium Equivalent) pun melonjak 6 posisi dari 25 ke 19.
Baca: Perlukah Fungsi OJK Dikembalikan ke Bank Indonesia? Ini Pandangan Pengamat
Pada tahun 2019, APE Avrist Assurance mencapai angka Rp 752 miliar, angka ini melonjak signifikan dibandingkan dengan APE 2018 senilai Rp 363 miliar.
Pertumbuhan positif ini merupakan hasil kontribusi dari jalur distribusi Agency sebesar 23 persen, Bancassurance 30 persen, EBD sebesar 36 persen dan Pension sebesar 9 persen.
Adapun pada kuartal III 2019, status rasio solvabilitas Avrist berada di angka 428 persen, jauh di atas modal minimum yang disyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebesar 120 persen.