Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Permintaan Melonjak, Anak Usaha BUMN Kirim 3 Juta Masker ke China, Dibuat dalam 5 Hari

Anak usaha PT RNI (Persero), PT Rajawali Nusindo melakukan ekspor 3 juta lembar masker medical grade ke China senilai Rp 1,2 miliar.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Permintaan Melonjak, Anak Usaha BUMN Kirim 3 Juta Masker ke China, Dibuat dalam 5 Hari
Wartakota/henry lopulalan
Pedagang sedang mempersiapkan pesanan masker bagi pelanggan di Lindeteves Trade Center (LTC) Glodok, Jakarta Barat. Rabu(29/1/2020). Dalam beberapa hari ini pedang sulit mendapatkan masker walaupun banyak permintaan dari pelanggan yang meninggkat karena isu wabah penyakit Corona dari Tiongkok. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak usaha PT RNI (Persero), PT Rajawali Nusindo melakukan ekspor 3 juta lembar masker medical grade ke China senilai Rp 1,2 miliar.

Direktur Utama PT Rajawali Nusindo, Sutiyono mengatakan, ekspor masker ke China merupakan ekspor masker perdana yang dilakukan dalam 2 tahap karena permintaan dari China meningkat seiring berkembangnya wabah virus corona.

"Kita melakukan pengiriman perdana sejumlah 3 juta masker produksi dalam negeri, di tengah keprihatinan kita yang mendalam atas wabah virus corona," kata Sutiyono di Jakarta, Jumat (31/1/2020) seperti dikutip dari artikel Kompas.com dengan judul "Virus Corona, BUMN Ini Ekspor Masker ke China Senilai Rp 1,2 Miliar".

Sutiyono menuturkan, pihaknya menyanggupi permintaan China untuk mengekspor masker meski permintaan baru dilayangkan sekitar 1 minggu yang lalu.

Dalam kurun waktu 5 hari, masker sudah siap diekspor.

Masker itu pun sudah melalui uji coba di Nelson Laboratorium sehingga mampu menyaring partikel kecil dengan ukuran 3 mili micron.

"Jadi kita selesaikan sesingkat-singkatnya. Setiap ada kondisi darurat kita support. Kita lakukan secara business to business (b to b) tapi tetap memenuhi permintaan," kata Sutiyono.

Baca: 2 Skenario yang Disiapkan Pemerintah untuk Evakuasi WNI di Wuhan China

Berita Rekomendasi

Sutiyoni bilang, saat ini Rajawali Nusantara sebagai distributor tunggal bersama Maisindo (pemilik produk) akan menyiapkan 15 juta lembar masker lagi untuk permintaan dalam negeri maupun luar negeri selanjutnya.

"Rencana produksi tahun ini total ada 15 juta. Sebetulnya di domestik sendiri permintaannya juga tinggi. Saat ini sudah banyak yang menyampaikan minatnya, Singapura, Hong Kong itu minat," ujar Sutiyono.

Sementara di masa normal, permintaan distribusi masker bisa berkisar 13-14 juta lembar per tahun dengan rerata distribusi lebih dari 1 juta per bulan.

Permintaan itu di luar distribusi ke Arab Saudi saat musim haji sekitar 11 juta masker. Secara total, distribusi bisa mencapai 25 juta lembar per tahun.

Hasilnya, distribusi alat-alat kesehatan termasuk masker berkontribusi 27 persen dari total laba Rajawali Nusantara.

Harga masker sangat mahal

Sejumlah Warga Negara Indonesia masih tersiolasi di China lantaran merebaknya virus corona.

Hal tersebut diceritakan oleh salah seorang WNI Indonesia bernama, Muhammad Arief, Perwakilan WNI dan Mahasiswa Jingzhou, juga Anggota PPIT Wuhan ranting Jingzhou, Xiangyang.

Pihaknya menyebut setidaknya terdapat 24 orang di luar Kota Wuhang yang terisolasi, khususnya di Jingzhou dan Xiangyang, China. 

Baca juga : Cerita Pilu WNI Mahasiswa di Wuhan yang hanya Bisa Berdiam Diri di Kamar Akibat Virus Corona

Dari 24 orang tersebut, terdapat satu ibu hamil dan satu orang balita.

"Saya minta tolong juga untuk ditekankan kalau ada Ibu Hamil di sini, sangat berbahaya bila tidak segera dikeluarkan dari daerah karantina," terangnya saat dihubungi Tribunnews.com dalam sebuah pesan WhatsApp, Senin (27/1/2020).

Pihaknya juga mengatakan saat ini seluruh WNI terisolasi untuk keluar daerah Jingzhou, Xiangyang.

Video dan foto Wuhan terkini bagai kota mati
Video dan foto Wuhan terkini bagai kota mati (Instagram/maartenguitarz/teflindo)

Arief berujar walaupun memang untuk keluar rumah atau asrama tidak dilarang, namun memang sangat disarankan untuk tidak keluar kalau tidak sangat perlu.

Himbaun tersebut sudah terjadi sejak pertama kali Virus Corona merebak, yakni sekitar 24 Januari 2020.

Arief juga mengatakan untuk kebutuhan logistik aman.

"Walaupun memang harga-harga naik," imbuhnya.

Harga Masker hingga Rp 100 Ribu Lebih

Arief yang juga seorang Mahasiswa MBBS (kedokteran umum), yang berasal dari Sidoarjo Jawa Timur juga menyebut, WNI yang terisolasi di Jingzhou, Xiangyang kekurangan masker.

Bahkan untuk harga satu masker terbilang dibanderol dengan harga yang tinggi dari biasanya.

"Kami kekurangan masker, harga masker sudah mencapai 100 yuan (sekitar Rp 190 Ribu)," terangnya kepada Tribunnews.com.

Evakuasi WNI Belum Memungkinkan

Diduga terinfeksi virus corona, dua anak kecil ditinggal kedua orangtuanya di bandara China
Diduga terinfeksi virus corona, dua anak kecil ditinggal kedua orangtuanya di bandara China (Daily Mail)

Beberapa negara, seperti Jepang dan Amerika Serikat, berencana  mengevakuasi warga mereka dari Wuhan pasca penyebaran virus Corona.

Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, saat ini belum memungkinkan untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China.

Sebab, sejak mewabahnya virus corona, Wuhan masih diisolasi.

 "Hingga saat ini status Wuhan masih diisolasi, tidak bisa masuk ataupun keluar," kata Faizasyah kepada Kompas.com, Senin (27/1/2020).

"Negara-negara tersebut (Jepang, Amerika Serikat) memang menyampaikan keinginan mengevakuasi, namun dari pantauan hingga saat ini masih belum dimungkinkan," lanjutnya.

Meski begitu, menurut Faizasyah, pemerintah terus mengupayakan langkah-langkah terbaik.

Ia meminta WNI yang berada di Wuhan untuk bersabar. Pemerintah, kata Faizasyah, terus mencari opsi yang memungkinkan.

"Agar mereka (WNI yang berada di Wuhan) bersabar dan meyakini pemerintah terus berikhtiar," kata Faizasyah.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas