5.000 Wisatawan China Terdampar di Bali Gara-gara Penerbangan ke Tiongkok Ditutup
Perkiraan sekitar 5.000 wisatawan China terjebak di Bali itu disampaikan Konsulat Jenderal Republik Rakyat China di Denpasar, Gou Haodong
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
Kasus ke-19 adalah penduduk Singapura berusia 28 tahun, seorang perempuan yang tidak memiliki sejarah perjalanan baru ke China.
Dia bekerja sebagai karyawan di toko produk kesehatan Yong Thai Hang di 24, Cavan Road, di Lavender, yang terutama melayani wisatawan China.
Dia mengalami radang tenggorokan dan demam pada Rabu (29/1/2020) lalu. Ia dibawa ke Tan Tock Seng Hospital (TTSH) Kamis (30/1/2020) lalu.
Saat itu hasil pemeriksaan sinar X menunjukkan negatif mengalami pneuomonia.
Setelah itu dia tidak meninggalkan rumahnya di Jalan Bukit Merah dari Jumat (31/1/2020) sampai Minggu (2/2/2020).
Kemudian ia memeriksakan diri lagi di Singapore General Hospital (SGH) pada Senin (3/2/2020). Kasusnya tercatat sebagai kasus le19 virus Corona di Singapura.
Kasus ke-20, adalah seorang perempuan berusia 48 tahun, warga Singapura dan tidak punya riwayat perjalanan baru ke China.
Dia tinggal di Hougang Street 61 dan bekerja di Yong Thai Hang. Dia melaporkan gejala pada 25 Januari lalu dan dirawat di Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID) pada Senin (3/2/2020).
Kasus ke-21 adalah perempuan asal Indonesia berusia 44 tahun yang juga tidak memiliki sejarah perjalanan baru-baru ini ke China.
Dia adalah asisten rumah tangga dari pasien ke-19 di Singapura. Ia tinggal bersama majikannya di rumahnya di Jalan Bukit Merah.
Dia melaporkan gejala pada Minggu (2/2/2020) dan tidak meninggalkan rumahnya sejak saat itu.
Dia dirawat di SGH pada Senin (3/2/2020). Kasus ke-22 dan 23 adalah warga Singapura yang baru dievakuasi dari Wuhan pada 30 Januari lalu.
Mereka tidak memiliki gejala ketika mereka naik pesawat dan dikarantina setelah mendarat di Singapura.
Dua kasus ini diuji dan dinyatakan positif virus coroner pada Senin (3/2/2020), meskipun masih belum menunjukkan ada gejala. Mereka kini berada di kamar isolasi di NCID.
Kasus ke-24 adalah warga Singapura berusia 32 tahun, yang tidak memiliki sejarah perjalanan baru-baru ini di Cina.
Dia adalah pemandu wisata yang membawa rombongan turis China ke toko Yong Thai Hang, toko yang sama di mana pasien ke-19 dan 20 bekerja.
Pemandu wisata itu tidak menunjukkan gejala apapun ketika dia pergi ke NCID pada Senin (3/2/2020).
Namun dia segera diisolasi, karena hasil tes menunjukkan positif terinfeksi virus corona pada Selasa (4/2/2020) sore.
Belgia Juga Positif Virus Corona
Badan Kesehatan Belgia melaporkan kasus pertama virus corona di negaranya, pada Selasa (4/2/2020).
Pasien pertama terinfeksi virus corona itu adalah satu dari sembilan Warga Belgia yang baru dipulangkan dari Wuhan, China pada Minggu (2/2/2020) lalu.
Setibanya dari Wuhan, sembilan warga Belgia langsung melakukan serangkaian pemeriksaan di Rumah Sakit militer di ibukota Brussel.
Hasilnya satu orang positif terinfeksi virus corona, dan delapan lainnya negatif. Demikian dilaporkan Badan Kesehatan Belgia seperti dikutip The Star, Selasa (4/2/2020).
Tidak ada rincian yang diberikan tentang siapa yang terinfeksi virus corona. Tetapi Badan Kesehatan mengatakan pasien tersebut berada dalam kesehatan yang baik dan tidak saat ini menunjukkan gejala virus.
Korban di Hong Kong Meninggal
Otoritas Kesehatan Hong Kong melaporkan kematian pertama akibat virus corona, pada Selasa (4/2/2020).
Seorang pria berusia 39 tahun menjadi korban meninggal dunia pertama di Hong Kong dari virus corona.
Kematian ini menjadi yang kedua di luar daratan China.
Otoritas Kesehatan menjelaskan, pria itu adalah penduduk Hong Kong yang telah melakukan perjalanan ke Wuhan, di China pada bulan lalu.
Ia kembali ke Hong Kong pada 23 Januari 2020 melalui jalur kereta api berkecepatan tinggi.
Pria itu adalah pasien ke-13 dari kasus terinfeksi virus corona di Hong Kong dan didiagnosa positif pada 31 Januari lalu. Demikian dilaporkan kantor media Hong Kong HK01 seperti dikutip Channel News Asia, Selasa (4/2/2020).
Kabar duka ini datang sehari setelah pemimpin Hong Kong Carrie Lam memutuskan menutup sejumlah perbatasan dan perlintasan dengan China daratan demi mencegah penyebaran virus corona.
Saat ini 15 orang telah diperiksa dan dinyatakan positif virus yang berasal dari Kota Wuhan, China itu di Hong Kong.
Banyak dari para pasien adalah mereka yang baru melakukan perjalanan ke daratan China.((South China Morning Post/The Straits Times/Channel News Asia/AP/AFP/Reuters)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.