Batik Air Opeasionalkan Airbus A320 Neo dan A321 Neo ke Australia
Pesawat yang akan datang nantinya digunakan sebagai armada khusus penerbangan internasional, seperti ke Vietnam, Australia dan Filipina.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Batik Air berencana mendatangkan empat pesawat Airbus. Sebelumnya, maskapai ini sudah menghadirkan satu unit seri A320 Neo.
Untuk empat pesawat lainnya yang rencananya akan diboyong sepanjang periode 2020 ini, memang terdiri dari dua seri yakni A320 Neo dan A321 Neo.
Alhasil, Batik Air akan memiliki 3 unit A320 Neo dan 2 unit A321 Neo.
Usai memperkenalkan satu armada terbarunya, Airbus A320 Neo di Terminal 1A Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (6/2/2020), CEO Batik Air Achmad Luthfie mengatakan bahwa pihaknya akan fokus untuk rute penerbangan internasional.
Pesawat yang akan datang nantinya digunakan sebagai armada khusus penerbangan internasional, seperti ke Vietnam, Australia dan Filipina.
"Jadi, kita bulan depan nanti akan terbang ke Vietnam, kemudian lagi terbang ke Filipina, ke Australia. Rencanannya kita pakai Airbus A320-A321," ujar Luthfie.
Sementara satu unit pesawat A320 Neo yang baru diperkenalkan Kamis kemarin, akan digunakan untuk rute penerbangan ke Indonesia Timur, seperti Manado, Papua Barat, dan Papua.
"Untuk domestik kita tidak banyak, karena saya lebih fokus untuk terbang ke luar negeri," kata Luthfie.
Baca: Aparrel dan Desain Baru Jersey Timnas Indonesia, Siap Dipasarkan di Tanah Air
Untuk penerbangan internasional, Batik Air akan menggunakan dua seri pesawat ini untuk melayani rute ke Melbourne dan Sydney di Australia, kemudian Manila di Filipina serta kota di Vietnam.
Jika A320 Neo memiliki kapasitas 156 seat dengan konfigurasi 12 kursi bisnis dan 144 kursi ekonomi.
Maka seri A321 Neo Long Range memiliki ukuran lebih besar, kapasitasnya sekitar 210 kursi.
"Size-nya beda, A321 Neo lebih besar (dari A320 Neo), (kapasitasnya) sekitar 210 seat (kursi)," pungkas Luthfie.
Namun menariknya, kedua seri pesawat pabrikan Airbus ini diketahui irit bahan bakar.