Distributor Kasur Busa Inoac dan Vita Dipusingkan Peredaran Produk Palsu
Pasalnya, kehadiran jenis kasur tersebut kian menggerus potensi pasar yang selama ini digarap TSJ hingga lebih dari 40 persen.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Distributor Mattress Plus, Vita dan Inoac PT Tri Sukses Jaya (TSJ) mengaku semakin dipusingkan dengan peredaran kasur busa palsu yang akhir-akhir ini bertambah marak di pasaran tanah air.
Pasalnya, kehadiran jenis kasur tersebut kian menggerus potensi pasar yang selama ini digarap TSJ hingga lebih dari 40 persen.
Karenanya, TSJ dan PT Inoac Polytechno Indonesia selaku produsen Inoac bekerjasama dengan aparat keamanan bertekad memerangi peredaran kasur busa palsu.
Langkah pertama secara pesuasif sudah dilakukan dengan mendatangi para pelaku pemalsuan, selanjutnya kedua perusahaan tersebut akan menempuh jalur hukum.
Saat ini kedua perusahaan ini sudah membentuk tim pengacara dan akan melakukan proses hukum sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
“Langkah ini sengaja ditempuh karena selain banyak kerugian baik yang dialami oleh kami sebagai pengusaha maupun konsumen. Masyarakat konsumen yang dikesankan beruntung karena mendapatkan barang lebih murah, sejatinya mereka tengah menyalakan bom waktu,” ungkap Arif Sukuandi, Direktur Utama PT Tri Sukses Jaya dalam keterangan persnya.
Baca: Tim Produksi Indonesian Idol Pakai Pita Hitam Atas Kepergian Ashraf Sinclair
Baca: Tompi Ingatkan Bahaya Produk Pemutih yang Dijual Online, Kulit Pecah-pecah Hingga Jadi Stretch Mark
Salah satu kerugian akibat membeli kasur palsu, adalah biaya besar yang harus dikeluarkan oleh konsumen.
Pasalnya, barang palsu yang beredar di pasaran memiliki kualitas jauh lebih rendah dibawah standard pabrikan Inoac sehingga konsumen akan mengeluarkan biaya tambahan lagi untuk membeli barang yang sama karena masa pakainya lebih pendek.
“Jadi, meski saat ini membeli murah tetapi sesungguhnya harga itu menjadi mahal karena kasur lebih cepat rusak,” ujarnya.
Pada kesempatan berbeda, Plant Manager PT Inoac Polytechno Indonesia Iwant Suprijanto mengatakan selama ini banyak kerugian akibat peredaran barang palsu baik terhadap produsen maupun masyarakat sebagai konsumen.
Bahkan, pemerintah menjadi korban kehilangan potensi pendapatan negara dari pajak maupun penerimaan lainnya.
Menurut Iwant, produsen barang palsu sudah dipastikan tidak membayar pajak. Karenanya, mereka bisa menjual kasur hasil diproduksinya jauh lebih murah dibanding produk Inoac dan Vita.
“Oleh sebab itu, kami dari pihak PT Inoac Polytechno Indonesia telah menyiapkan lawyer (pengacara) dan bekerja sama dengan aparat keamanan siap memerangi pelaku pemalsuan," imbuhnya.
Arif Sukuandi memprediksi, bila peredaran barang palsu berhasil diberantas maka pasar Inoac dan Vita akan mengalami peningkatan signifikan dalam setiap tahunnya. Permintaan kasur busa sejak tiga tahun lalu hingga sekarang terus meningkat, pada 2018 - 2019, misalnya, masing-masing mengalami kenaikan sebesar 47% dan 20%.
Tahun ini, pihaknya optimis akan terjadi kenaikan permintaan sedikitknya mencapai 30%. Saat ini, produk Vita, Mattress Plus, dan Inoac mampu menguasai 82% pasar matras Jabodetabek serta beberapa wilayah lain di Jawa Barat.
Sedangkan, lanjut dia, PT. Inoac Polytechno Indonesia merupakan perusahaan global asal Jepang yang telah mengembangkan bisnis di mancanagera seperti Amerika, China dan beberapa negara Asia lainnya. Karenanya dari sisi kualitas tentu tidak diragukan.
Hal ini membuat distributor merasa yakin bahwa produk kasur busa Inoac, Mattress Plus dan Vita dapat diterima pasar meski tidak dilengkapi garansi pabrik.
“Selama ini tidak ada keluhan konsumen terkait kualitas Vita, Mattress Plus dan Inoac. Meski begitu, kami tetap memberikan garansi penuh melalui distributor mulai dari 5 – 25 tahun. Selain menambah kapasitas produksi, belum lama kami juga telah merencanakan pengembangan investasi di bidang layanan, yaitu menambah gudang baru dengan kapasitas 12.000 pcs kasur dan pemberian garansi dari pabrikan langsung,” jelasnya.