Taspen Sebut Mayoritas Investasi Dialokasikan ke Obligasi
Sebanyak 2,2 persen investasi Taspen berupa investasi langsung dan investasi di saham 4,9 persen serta reksadana 6,7 persen.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Taspen (Persero) memaparkan penempatan portofolio investasi yang dilakukan perseroan untuk menjaga keuangan tetap aman.
Direktur Utama Taspen Antonius N.S. Kosasih mengatakan, mayoritas investasi ditempatkan pada instrumen yang memberikan hasil tetap, yaitu surat utang maupun deposito sebesar 86,2 persen dari total portofolio.
Sisanya, kata Kosasih, berupa investasi langsung 2,2 persen, saham 4,9 persen, dan reksadana 6,7 persen.
"Jadi mayoritas investasi perseroan ditempatkan ke surat utang negara maupun obligasi korporasi, dengan tingkat risiko rendah tapi tetap memberikan imbal hasil," ujar Kosasih saat RDP dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Baca: Virus Corona Mengancam, Pemerintah Singapura Larang Warganya Keluar Rumah
Ia menjelaskan, penempatan investasi saham, perseroan memilih saham-saham yang sebagian besar terdaftar dalam Indeks LQ-45 dan didominasi oleh saham perusahaan pelat merah.
Baca: New Alphard dan New Vellfire Kini Dilengkapi Fitur Keselamatan Tertinggi, Toyota Safety Sense
"Pemilihan saham untuk investasi, kami mengutamakan aspek makro ekonomi, fundamental, prospek bisnis, likuiditas dan valuasi perusahaan yang wajar. Kami juga memperhitungkan faktor teknikal," ucap Kosasih.
Baca: Ashraf Sinclair Sering Datang ke yayasan Anak Yatim Ini Bawa Beras dan Amplop
Tercatat, sepanjang tahun lalu perseroan membukukan keuntungan sebesar Rp 388,24 miliar, naik 42,97 persen dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp 272,55 miliar.
Pencapaian tersebut dikontribusi dari kenaikan premi sebesar Rp 977 miliar serta kenaikan pendapatan investasi sebesar Rp 1,46 triliun.