Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pelaku Sektor Industri Finansial Diingatkan Agar Mencermati Dampak Penyebaran Virus Corona

Mukhamad Misbakhun mengingatkan BI, OJK dan pelaku sektor industri finansial mencermati dampak penyebaran virus corona yang mengglobal.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pelaku Sektor Industri Finansial Diingatkan Agar Mencermati Dampak Penyebaran Virus Corona
Daily Mail
Lebih dari 800 kasus virus corona telah dicatat di seluruh Eropa, dengan 655 di antaranya di Italia - yang telah mengunci 11 kota dalam upaya putus asa untuk mengatasi krisis 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun mengingatkan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pelaku sektor industri finansial mencermati dampak penyebaran virus corona yang mengglobal.

Menurutnya, penyebaran virus asal Tiongkok itu telah berimbas pada perekonomian nasional yang efek turunannya di setiap daerah bisa berbeda-beda.

Hal itu dikatakannya saat audiensi dengan jajaran Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Daerah Istimewa Yogakarta (DIY) dalam rangka kunjungan kerja (kunker) Komisi XI DPR di Jogja, Jumat (28/2/2020).

"Ini adalah wake up call bagi kita semua, alarm awal bagi kita. Kalau kita bisa tangani dan antisipasi, diperbaiki dengan baik, tetapi misalnya ini jadi masalah berlanjut, harus disiapkan contingency plan," ujar Misbakhun.

Baca: Lapor Petugas Keamanan karena Dilecehkan Gerombolan Laki-laki, Mahasiwi UI Ini Malah Disalahkan

Baca: Takut Foto Telanjang Disebar, Bocah SD Ini Dipaksa Layani Nafsu Kepala Sekolah Hingga Duduk di SMA

Legislator Partai Golkar itu menjelaskan efek penyebaran virus corona membuat rupiah terdepresiasi sehingga nilai tukar dolar AS (USD) sudah di kisaran Rp 14.200.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada akhir 2019 masih di atas level 6.000, belakangan sempat merosot ke kisaran 5.200.

Berita Rekomendasi

Misbakhun menegaskan IHSG dan kurs rupiah merupakan dua indikator utama perekonomian.

"Kalau yang terserang dua unsur indikator perekonomian Indonesia yaitu nilai tukar dan IHSG, saya yakin akan berpengaruh secara psikologis ke perekonomian kita secara umum lalu berlanjut ke sektor-sektor fundamental lainnya," ujarnya.

Oleh karena itu, mantan pegawai Kementerian Keuangan tersebut menegaskan, harus ada kebijakan tepat untuk mengantisipasi efek penyebaran virus corona.

Baca: Penampilan Perdana BCL di Panggung Setelah Kematian Ashraf, Tak Kuat Nyanyikan Lagu Cinta Sejati

Baca: Pemandu Karaoke Ditemukan Tewas di Kamar Kos, Wajahnya Terbekap Selimut

"Kalau itu salah penanganan, ini bisa membuat situasi makin buruk," katanya.

Misbakhun juga mengatakan Indonesia memiliki banyak daerah dengan karakteristik masing-masing.

Menurutnya, antisipasi atas efek penyebaran virus corona juga harus memperhatikan karakter wilayah.

Politikus asal Pasuruan, Jawa Timur itu lantas mencontohkan Yogyakarta.

Mengutip data BI, Misbakhun mengatakan 55 persen perekonomian Yogyakarta ditopang oleh pariwisata.

Namun, Misbakhun memperkirakan penyebaran virus corona juga akan berimbas terhadap pariwisata Yogyakarta.

Oleh karena itu, katanya, hal-hal yang berpotensi mengganggu penopang perekonomian Yogyakarta harus diantisipasi.

Baca: Sudah Sampai Bandara Juanda Surabaya, Ratusan Jemaah Umrah Terpaksa Pulang Lagi ke Situbondo

Baca: Kisah Viral Pria Curi Susu demi Anaknya Terdengar sampai ke Ganjar Pranowo, Tolong Dinsos Jateng

"Tantangannya ke depan, virus corona pastinya akan memberikan dampak. Jadi menguatkan Jogja ini harus terus menarik wisata domestik, lokal Nusantara," ujarnya.

Lebih lanjut influencer Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 itu menyoroti komentar-komentar di media terutama dari kalangan birokrat yang berpotensi membuat kondisi perekonomian bertambah buruk.

Menurutnya, pasar yang sedang panik dan menghadapi tekanan tidak semestinya ditimpali komentar-komentar yang membuat situasi bertambah buruk.

"Para birokratnya, komentarnya atau statement di publik tidak memberikan suasana dan situasi tenang malah bikin situasi semakin memburuk. Seharusnya memberikan sinyal-sinyal positif," ujar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas