BI Ungkap Alasan Bunga Kredit Perbankan Belum Turun
Menurut Wira, permintaan kredit saat ini belum kuat akibat timbulnya gejolak ekonomi dunia setelah ada wabah virus corona.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, alasan bunga kredit perbankan belum turun meski BI 7 Days Reverse Repo Rate sudah diturunkan menjadi 4,75 persen.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia IGP Wira Kusuma mengatakan, hal ini terkait hubungan penyaluran kredit, suku bunga, dan permintaan didasari pertumbuhan ekonomi.
Baca: Isu Virus Corona Menyebar di Jakarta, Anies Baswedan: Bersiaga, Tak Perlu Panik
"Terkait kredit ini saya cerita tentang teorinya volume kredit, fungsi suku bunga, dan permintaan kredit dari proyeksi PDB. Kita sudah turunkan suku bunga, namun ada faktor lain yang pengaruhi yakni pertumbuhan ekonomi," ujarnya di Bandung, Sabtu (29/2/2020).
Menurut Wira, permintaan kredit saat ini belum kuat akibat timbulnya gejolak ekonomi dunia setelah ada wabah virus corona.
"Begitu ada ketidakpastian tinggi, ada arus modal keluar untuk cari aset aman. Tidak hanya di Indonesia, BI akan sesuai mandat jaga stabilitas eksternal mengawasi dari hari ke hari ada di pasar agar stabilitas terjaga," katanya.
Karena itu, BI terus memperkuat posisi dalam upaya stabilisasi nilai tukar rupiah agar pertumbuhan ekonomi negara bisa terjaga sesuai target
"Instrumennya macam bisa intervensi, kita amati terus tiap detik. Kita punya departemen khusus pengendalian moneter detik per detik di pasar keuangan," pungkas Wira.