OJK Imbau Investor Pasar Modal Tak Perlu Panik Hadapi Dampak Corona
Wimboh Santoso mengimbau para investor tidak perlu panik dalam menghadapi dampak virus corona (Covid-19) ini.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengimbau para investor tidak perlu panik dalam menghadapi dampak virus corona (Covid-19) ini.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers bertajuk 'Stimulus Kedua Penanganan Dampak Covid-19' yang digelar Kementerian Koordinator bidang Perekonomian bersama kementerian dan lembaga (K/L) terkait.
"Kami imbau pada pengusaha, terutama yang punya portofolio di pasar modal (agar mereka) tak perlu panik," ujar Wimboh, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020) siang.
Baca: Pemerintah Tunda Sementara Kegiatan Promosi untuk Wisatawan Mancanegara
Baca: Pasca Arteta dan Hudson-Odoi Kena Virus Corona, Virolog Italia Ingatkan: Bisa Menyerang Siapa Saja
Baca: BREAKING NEWS: Pasien 59 Tahun yang Meninggal di RSUD Solo Positif Terinfeksi Virus Corona
Ia memastikan pemerintah akan mengeluarkan kebijakan untuk meminimalisir dampak corona terhadap sektor keuangan.
"Kami lakukan usaha agar dampaknya ini minimal. OJK dan bursa, ini kalau sampai terjadi penurunan berikutnya kita punya step-step yang sudah dipersiapkan," kata Wimboh.
Sebelumnya, anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi saat ini disebut Wimboh karena adanya sentimen negatif yang disebabkan pelemahan pergerakan di pasar modal, akibat mewabahnya virus corona (Covid-19).
"Kalau penyebab turunnya indeks di pasar modal itu lebih karena sentimen negatif," jelas Wimboh.
Menurutnya, perlambatan yang terjadi di pasar modal seluruh negara tentunya saling berkaitan dan akhirnya terdampak pula ke sektor keuangan Indonesia.
"Pasar modal di seluruh dunia juga saling berkaitan, jika satu turun, itu akan melebar ke mana-mana, termasuk Indonesia," kata Wimboh.
Dalam menangani dampak corona yang menampar sektor saham ini, kata dia, pemerintah pun memberikan kemudahan melalui Stimulus fiskal maupun non fiskal tahap dua.
Langkah ini tentunya diambil untuk menciptakan sentimen positif bagi para pengusaha termasuk investor, hingga wabah corona ini usai.
"Kita hanya bisa beri ruang dan nafas yang panjang bagi pengusaha, sambil menunggu virus corona ini cepat selesai," jelas Wimboh.
Ia kemudian menegaskan bahwa seluruh negara juga turut mengambil langkah serius dalam menerapkan kebijakan khusus untuk menangani dampak buruk corona terhadsp sektor perekonomian.
"Bukan hanya Indonesia, seluruh dunia harus memulai, karena seluruh bisnis sekarang saling berkaitan," pungkas Wimboh.
Dalam konferensi tersebut, turut hadir pula Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, serta Menteri Perdagangang Agus Suparmanto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.