Imbas Corona Modal Ventura Tunda Kucurkan Dana Investasi pada Startup
Penundaan ini hanya berlangsung beberapa bulan ke depan, seiring dengan perkembangan kondisi perekonomian Indonesia
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Virus Corona 2019 semakin meluas dan memiliki potensi menekan perekonomian Indonesia, tak terlepas perusahaan modal ventura.
Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) menilai pandemi ini bakal menekan bisnis industri modal ventura hingga 15%.
Ketua Amvesindo Jefri R. Sirait mengatakan perusahaan modal ventura juga akan menunda mengucurkan dana investasi kepada para start up.
Ia menyebut penundaan ini hanya berlangsung beberapa bulan ke depan, seiring dengan perkembangan kondisi perekonomian Indonesia.
“Jadi kita liat capital market, kurs, walupun secara global juga turun. Kita harus lebih prudent menyalurkan pendanaan. Sekarang lebuh baik mempertahankan aset portofolio yang sudah dimiliki dari pada melakukan investasi baru,” ujar Jefri kepada Kontan.co.id pada Jumat (20/3).
Baca: Detik-detik Ibu dan Anak Ditemukan dalam Kondisi Mengenaskan di Rumah, Ini Kesaksian Kakak Korban
Baca: Banyak yang Masih Melakukan Olahraga di Tempat Keramaian, Ini Pesan Kadispora Kabupaten Bogor
Baca: HNW Serukan Seluruh Komponen Bangsa Bersatu Membantu Tenaga Medis Hadapi Covid-19
Lanjut Jefri, produk Venture fund milik modal ventura juga akan terhambat.
Hal ini tidak terlepas dari upaya modal ventura dalam mengumpulkan dana ke berbagai negara terhalang lock down suatu negara maupun larangan penerbangan ke wilayah terdampak.
“Kendati demikian, kami tetap jalin komunikasi dengan berbagai mitra bisnis di berbagai negara. Jadi walaupun roadshow terganggu, komunikasi tetap lancar,” tambah Jefri.
Ia mengaku China merupakan negara terbanyak yang menjadi mitra modal ventura Indonesia. Maupun negeri tempat banyak investor bagi Indonesia seperti Tencent dan Ali Baba.
“Begitupun dengan pendanaan, karena tekanan the power of cash sangat penting, investor akan menilai value of money. Ini juga akan terdampak bagi investor dan investee. Sehingga akan ada tekanan 3-4 bulan, Sama halnya dengan China di mana pada bulan ke-6 baru bergerak kembali,” kata Jefri. (kontan/Maizal Walfajri)