Wabah Virus Corona Merebak, Pabrik Mobil Kini Produksi Masker hingga Ventilator
perusahaan otomotif kini membantu pemerintah berbagai negara untuk memproduksi alat kesehatan di tengah mewabahnya virus corona
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Perusahaan-perusahaan otomotif kini membantu pemerintah berbagai negara untuk memproduksi alat kesehatan di tengah mewabahnya virus corona atau Covid-19.
Alat kesehatan yang diproduksi antara lain masker dan ventilator alias alat bantu pernapasan.
Dilansir dari BBC, Rabu (25/3/2020), pabrikan mobil Fiat, misalnya, menyulap salah satu pabrik mobilnya di China untuk dijadikan pabrik masker. Pabrik tersebut memproduksi sekitar 1 juta lembar masker per bulan.
CEO Fiat Mike Manley dalam pernyataan tertulis menyebut pihaknya ingin mulai memproduksi masker dalam beberapa pekan ke depan.
Baca: Kapan Waktu Berjemur yang Baik? Lakukan pada Jam Berikut untuk Mendapat Asupan Vitamin D3
Baca: Korban Corona Meningkat, Petugas Pemakaman di TPU Tegal Alur Inisiatif Gali Liang Kubur Lebih Banyak
Beberapa pabrikan mobil besar di dunia juga mencari cara untuk dapat menggeser produksi pabrik dari mobil menjadi ventilator. Di Amerika Serikat, General Motors, Ford, dan Tesla telah berjanji mendukung penanganan virus corona dengan menawarkan sumber daya yang dimiliki untuk memproduksi ventilator.
Begitu pula dengan pabrikan mobil asal Jepang Nissan dan sejumlah tim Formula 1 di Inggris.
Beberapa pabrik mobil besar di AS, Eropa, dan Asia telah menangguhkan produksi untuk membantu mencegah penyebaran virus corona. Mereka berkomitmen membantu memproduksi ventilator dan alat-alat kesehatan penting lainnya.
Pada Selasa (24/3/2020) kemarin waktu setempat, Ford menyatakan bekerja sama dengan GE Healthcare dan 3M untuk merancang respirator dan ventilator yang dimodifikasi.
Alat-alat ini dapat diproduksi menggunakan kipas, baterai, dan perangkat-perangkat lain yang biasa digunakan Ford untuk memproduksi mobil.
Ford pun sudah mulai memproduksi pelapis wajah transparan untuk melengkapi alat perlindungan diri (APD) bagi pekerja medis. Sebanyak 1.000 buah alat tersebut akan dikirimkan ke rumah sakit di tiga kawasan di kota Detroit, AS pada pekan ini.
Ford pun memasang target produksi sekira 75.000 buah alat pelapis wajah tersebut sepanjang pekan ini.
Sementara itu, pendiri dan CEO Tesla Elon Musk menyatakan telah membeli 1.255 unit ventilator dari China dan dalam proses pengiriman ke Los Angeles, AS.
Adapun pekan lalu, tim-tim Formula 1 di Inggris berharap mencapai tingkat produksi tertentu guna membantu meningkatkan pasokan alat medis.
F1 menyatakan memiliki para pakar di bidang desain, teknologi, dan kapabilitas produksi.
Nissan berada di dalam konsorsium tersebut, termasuk pula McLaren dan perusahaan dirgantara Meggitt. Perusahaan-perusahaan itu dalam proses pengembangan ventilator medis jenis baru.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pun telah mengumumkan penurunan batasan dalam proses persetujuan produksi alat kesehatan. Tujuannya untuk mempercepat produksi ventilator.
"Produsen alat medis dapat dengan mudah melakukan perubahan terhadap produk-produk yang sudah ada, seperti perubahan pemasok atau bahan baku, untuk membantu menangani keterbatasan manufaktur atau kekurangan pasokan," kata Menteri Kesehatan AS Alex Azar.
Menurut Azar, pelaku industri manufaktur lain, seperti pabrikan mobil, dapat pula mengubah lini produksinya guna membantu meningkatkan pasokan alat kesehatan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Virus Corona, Pabrik Mobil Kini Produksi Masker hingga Ventilator"