Tertarik Punya Gerai Waralaba Wafel? Siapkan Dana Segini untuk Modal Jadi Calon Mitra
Untuk menggarap pasar baru, Hendy Tanaka mengatakan memanfaatkan media digital seperti media sosial Instagram dan Facebook.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jajanan wafel belakangan sangat digilai milenial. Di pusat perbelanjaan seperti mal, biasanya kita bisa dengan mudah menemukan outlet yang menjajakan menu aneka wafel.
Ternyata, usut punya usut, gerai wafel ini jadi cepat berkembang lantaran dikembangkan dengan pola waralaba.
Seperti konsep waralaba yang dijalankan Hendy Tanaka, owner brand jajanan wafel, Waffelicious. Hendy Tanaka mengaku dirinya mengembangkan bisnis waralaba ini sejak beberapa waktu terakhir.
Tidak heran jika kini gerai Waffelicious mencapai lebih dari 175 lokasi tersebar di Jabodetabek, Medan, Palangkaraya, Balikpapan, Sorong dan kota-kota besar lainnya.
Wafel ala Hongkong ini dikenal dengan cita rasa khas dengan berbagai varian rasa seperti vanilla, strawberry, mocca, pandan, chocolate, blackforest, dan blueberry.
Baca: Rincian 28 Kereta Jarak Jauh yang Dibatalkan Perjalanannya Mulai 1 April
Tentang bisnis kemitraan tadi, Hendy Tanaka menyatakan, siapa saja bisa ikut bergabung mengoperasikan gerai wafel di kota-kota yang dinilai potensial digarap.
Baca: Cegah Corona Masuk Sumbar, Bus PO MPM Berhenti Beroperasi, Uang Tiket Dikembalikan
Nilai investasi yang dibutuhkan untuk membuka satu gerai wafel mencapai Rp 45 juta. Itu berlaku untuk gerai baru di untuk Pulau Jawa.
Sementara, biaya kemitraan untuk gerai di luar Pulau Jawa mencapai dan Rp 50 juta.
Baca: Hasil Tes, Mantan Presiden SBY Dinyatakan Negatif Covid-19
“Sejauh ini fokusnya masih di mal-mal. Tapi ada juga yang buka di ruko dengan konsep milenial yang bisa dijadikan tempat nongkrong anak-anak muda. Dan konsep ruko ini sudah berjalan di daerah Jawa Tengah,” ujar Hendy Tanaka, baru-baru ini di Jakarta.
Tidak Ada Royalti
Hendy mengatakan, mitra yang ingin bekerjasama dengan bisnis wafelnya ini tidak dikenakan biaya royalti. Para mitra hanya diwajibkan untuk mengambil bahan baku dari pusat.
Hendy mengatakan, setiap harinya per outlet yang dikelola mitra rata-rata bisa menjual sampai 82 wafel per hari. Dengan begitu, dalam kurun waktu 5 bulan, mitra sudah bisa balik modal.
Agar bisnis Waffelicious tetap berkembang, Hendy Tanaka mengatakan pihaknya terus fokus menjaga kualitas yang ditawarkan baik kepada calon mitra maupun kepada penikmat setia wafelnya.
“Itu sudah menjadi visi misi Waffelicious. Kami memiliki misi untuk terus menjaga kualitas wafel sehingga tetap menjadi brand nomor satu untuk wafel di Indonesia," ujarnya.
"Untuk pandangan kedepan yang jelas saya ingin Waffelicious ini ada di setiap kota besar di Indonesia,” imbuh Hendy.
Untuk menggarap pasar baru, Hendy mengatakan memanfaatkan media digital seperti media sosial Instagram dan Facebook.
Baginya, digital memiliki kekuatan yang cukup ampuh untuk mempopularitaskan merek wafelnya.