Jamkrindo Bantu UMKM Atasi Dampak Ekonomi Penyebaran Virus Corona
Inisiatif terbaru yang dilaksanakan perusahaan adalah menggalang dana (crowd funding) bertepatan dengan rangkaian hari ulang tahun (HUT) ke-50.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Jamkrindo (Persero) terus membantu sektor usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi untuk meningkatkan nilai tambah di tengah menurunnya omzet karena dampak penyebaran virus corona.
Perusahaan penjaminan ini juga menggalang dana (crowdfunding) kepedulian sosial untuk mendukung upaya penanggulangan dampak penyebaran virus corona.
Di Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark, Jamkrindo memberikan bantuan pelatihan dan penyediaan sayuran organik dengan sistem tanam hidroponik untuk Asosiasi Homestay Ciletuh sejak pertengahan Maret lalu sebagai pendapatan sampingan pemilik homestay.
Metode pelatihan dilaksanakan secara online untuk menghindari pertemuan atau tatap muka dan para peserta pelatihan dibekali pengetahuan mengenai jaga jarak fisik secara aman (physical distancing) untuk membatasi kontak fisik sesama anggota Asosiasi Homestay Ciletuh selama proses penanaman sayuran secara hidroponik.
Selain itu, Jamkrindo juga tetap mendampingi mitra penerima pinjaman kemitraan di berbagai daerah, antara lain para petani mete di Larantuka, Nusa Tenggara Timur; petani kopi di Bali, petani kopi di Garut, perajin kulit di Garut, dan berbagai daerah lainnya.
Baca: Istana Sebut Tidak Semua UMKM Dapat Bantuan Penundaan Cicilan
Inisiatif terbaru yang dilaksanakan perusahaan adalah menggalang dana (crowd funding) bertepatan dengan rangkaian hari ulang tahun (HUT) ke-50.
Direktur Utama PT Jamkrindo (Persero) Randi Anto menjelaskan, secara internal, Jamkrindo telah melaksanakan berbagai hal untuk mengantisipasi penyebaran dan memutus mata rantai penyeberan virus corona, seperti penerapan split team dan work from home (WFH), penerapan gaya hidup sehat, penyemprotan disinfektan di lingkungan kerja, pembagian masker kepada masyarakat, dan beberapa kegiatan lain.
”Selain kegiatan-kegiatan tersebut, kami juga ingin menggalang dana yang nantinya bisa digunakan untuk ikut mengatasi berbagai dampak akibat penyebaran virus corona,” ujar Randi Anto dalam siaran pers, Selasa (31/3/2020).
Penyebaran virus corona telah menyebabkan meningkatnya jumlah masyarakat yang terkena virus atau pasien yang meninggal dunia.
Selain itu, dampak lain yang juga mulai kelihatan adalah melemahnya aktivitas ekonomi di masyarakat. Untuk itu, dana hasil penggalangan dana bisa disumbangkan untuk mengantisipasi dampak corona, baik dampak langsung maupun tidak langsung yakni pada kegiatan ekonomi.
Sumber dana untuk penggalangan, rencananya akan berasal dari sumbangan langsung seluruh karyawan Jamkrindo, mekanisme sumbangan dari JP tahunan, Kowajasa, UPZ Jamkrindo, dan kegiatan lain yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan.
”Pengumpulan sumbangan dana dari berbagai sumber itu sejalan dengan semangat peringatan HUT ke-50 Jamkrindo yang salah satunya adalah fokus pada Jamkrindo Peduli Sosial. Mari, kita wujudnyatakan kepedulian kita pada sesama melalui penggalangan dana untuk mengantisipasi dampak penyebaran virus corona,” ujar Randi.
Terkait dengan mitigasi risiko, perusahaan penjaminan kredit milik negara ini telah mengeluarkan dan mengimplementasikan Protokol Keberlanjutan Bisnis (Business Continuity Protocol) Pengendalian Risiko Covid-19 di Lingkungan Perusahaan sejak beberapa waktu lalu.
Kepala Business Continuity Management (BCM) sekaligus Kepala Divisi Manajemenin Risiko dan PUKM Jamkrindo Ceriandri Widuri mengatakan, Jamkrindo berkomitmen mengutamakan keselamatan para mitra dan karyawan dalam mengantisipasi penyebaran virus corona Covid-19.
Adapun BCP tersebut berisi beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam mitigasi Covid-19 seperti edukasi tentang corona beserta gejalanya, informasi mengenai daftar rumah sakit rujukan pemerintah, standard operating procedur (SOP) penerimaan tamu, dan ketentuan perjalan dinas.
Selain itu, terdapat juga ketentuan dan prosuder penanganan karyawan terindikasi suspect covid-19, serta pedoman dan prosedur kebijakan work from home.
”Penyusunan protokol ini tidak terselepas dari analisis keseluruhan dampak penyebaran virus Corona, termasuk terhadap bisnis dan operasional perusahaan. BCP yang kami susun, tentunya tetap mengacu standar umum penanganan covid-19 serta best practice skala kedaruratan, dan senantiasa mengikuti arahan stakeholders terkait,” ujar Ceriandri.
Selain itu, sejumlah upaya pencegahan penyebaran virus Corona juga telah dilakukan seperti disinfeksi ruang kerja dan memastikan aspek kebersihan dan sterilisasi ruang kegiatan operasional dan kendaraan dinas, agar terbebas dari bakteri dan virus.
Selain itu, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan, Jamkrindo menyediakan hand sanitizer dan masker, serta pemasangan banner kampanye waspada covid-19 di banyak titik lokasi.
Jamkrindo juga secara rutin mengimbau kepada karyawan untuk terus memperhatikan dan menjaga kondisi kesehatan diri dan keluarga dengan baik, sering mencuci tangan, memakai masker bila sakit flu atau batuk serta segera ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Kami menerapkan sistem bekerja dari rumah (work from home) yang diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu layanan penjaminan terhadap masyarakat dan para mitra," kata Ceriandri.