Fiki Satari: Teten Masduki Apresiasi Siapa Saja yang Mau Membantu Pengembangan KUMKM
Hampir setiap hari ada yang datang ke kantor untuk menyampaikan gagasan, berdiskusi, serta bertukar pikiran dalam pengembangan KUMKM di Indonesia.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKop dan UKM) memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya bagi berbagai pihak yang turut serta berperan membantu pengembangan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM) di Indonesia.
“Menkop dan UKM Teten Masduki sangat terbuka dan memberi apresiasi terhadap siapa saja yang mau membantu pengembangan KUMKM, seperti yang sudah banyak dilakukan berbagai pihak, mulai pelaku usaha, koperasi, asosiasi pendamping, universitas, kalangan akademisi, institusi pembiayaan, platform e-commerce, payment gateway, inkubator, agregator, komunitas usaha, dan masih banyak lagi," ungkap Staf Khusus Menkop UKM, Fiki Satari, Sabtu lalu.
Dijelasakan Fiki Satari, hampir setiap hari ada yang datang ke kantor untuk menyampaikan gagasan, berdiskusi, serta bertukar pikiran dalam pengembangan KUMKM di Indonesia.
“Dengan jumlah usaha lebih dari 64 juta, pemerintah tentunya harus bersinergi dengan semua pihak,” jelas Fiki.
Kementerian yang dipimpin oleh menteri yang berlatar belakang aktivis anti-korupsi nasional, yang tetap berteguh memegang komitmen untuk menegakkan transparansi ini, terbuka untuk menerima masukan dari segala pihak.
“Namun, apapun yang dilakukan oleh pihak lain itu, sama sekali tidak dalam bingkai kerja sama formal, MoU, maupun kontrak kerja dengan KemenKop dan UKM,” tutur Fiki.
Salah satu contohnya adalah seperti yang dilakukan oleh PT Harapan Bangsa Kita (HEBAT) milik Kaesang Pangarep (putra Presiden RI) untuk mendorong UMKM nasional naik kelas, yang bersilaturahmi ke kantor KemenKopUKM beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan tersebut, HEBAT yang diwakili oleh Ansari Kadir selaku Chief Marketing Officer hadir untuk berbagi ide dan pengalamannya dalam penyelenggaraan kompetisi untuk menjaring UMKM di sektor kuliner, yang berpotensi tumbuh besar di masa mendatang.
HEBAT, yang melaksanakan seluruh programnya secara mandiri dengan mitra di sektor swasta, tanpa ikatan kerja sama formal dengan KemenKop dan UKM, juga sudah melakukan pendampingan bagi pelaku usaha kuliner pemula di berbagai wilayah di Indonesia untuk meningkatkan omset serta mengembangkan bisnis.
HEBAT juga telah melakukan coaching clinic bagi para pelaku UMKM, yang dapat dijadikan bekal untuk memecahkan beragam permasalahan bisnis.
Pertemuan dengan HEBAT berlangsung seperti halnya pertemuan lain dengan seluruh pihak yang kerap datang ke Kantor KemenKopUKM untuk mendiskusikan pengembangan koperasi dan UKM.
“Terutama dalam kondisi pandemi Covid-19 yang penuh tantangan ini, kami berharap semakin banyak pihak swasta ataupun investor yang tertarik bergabung dengan program peningkatan dan pemberdayaan KUMKM nasional. Mohon dukungannya,” papar Fiki.