Dirut Bulog: Pandemi Corona Ikut Mengerek Naik Harga-harga Sembako
Pengadaan daging di dalam negeri juga mengalami hambatan akibat negara eskportir daging ke Indonesia yang mengalami lockdown.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengakui harga sembako mengalami kenaikan dampak dari virus corona (Covid-19).
Hal itu disampaikan dalam RDP dengan Komisi VI DPR RI secara virtual, Senin (20/4/2020).
"Harga sembako cenderung naik di level produsen maupun konsumen," kata Buwas, sapaannya.
Menurut Buwas, kenaikan harga komoditas pangan itu disebabkan oleh biaya kerja serta logistik yang juga turut terkerek.
"Pengadaan pangan ini akhirnya terjun langsung ke petani sehingga adanya peningkatan biaya kerja dan angkutan," tuturnya.
Baca: Data Arus Modal Indonesia Cenderung Negatif, Sampai April Ini Capital Outflow Rp 170 Triliun
Buwas juga mencontoh pengadaan daging di Tanah Air juga mengalami hambatan akibat negara eksportir daging ke Indonesia mengalami lockdown.
"Komoditas daging terhambat keputusan lockdown negara asli supplier," tuturnya.
Baca: Ekonom Muda Ini Ajak Debat Terbuka CEO Ruangguru dan Stafsus Milenial Presiden Jokowi
Di sisi lain, Buwas menuturkan penjualan distributor menurun akibat adanya kenaikan biaya angkutan dan tenaga kerja.
Namun demikian, penjualan di ritel justru cenderung meningkat untuk paket bantuan sosial dari pemerintah, institusi, BUMN ataupun individu.
Baca: Kisah Ika Dewi Maharani, Relawan Perempuan Satu-satunya yang Jadi Sopir Ambulans di RS Covid-19
"Justru kami melihat peningkatan penjualan terjadi di ritel," ujarnya.