Kartini Dari Malang: Cerita Roos Nurningsih Yang Menginspirasi Millenial Lewat Jamu
Roos Nurningsih (70 tahun) seorang wanita pengusaha jamu di kota Malang mengisi masa pensiunnya dengan menjual produk jamu buatannya sendiri.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Tetap berkarya di masa pensiun, menjadi pilihan bagi sebagian kaum perempuan di Indonesia. Tidak memandang seberapa besar usaha yang dijalankan, namun dari usaha tersebut bisa menjadikan seseorang tetap produktif dan membantu sesama.
Demikian yang dijalankan Roos Nurningsih (70 tahun) seorang wanita pengusaha jamu di kota Malang yang mengisi masa pensiunnya dengan menjual produk jamu buatannya sendiri.
Sebelum terjun ke usaha jamu, Roos adalah seorang pensiunan sebuah perusahaan asuransi yang ingin menghabiskan masa istirahat dan waktu luanganya di rumah dengan aktivitas baru.
Semangat dan dedikasinya tidak hanya ditunjukkan dengan membuat jamu bagi yang membutuhkan tetapi ia juga terus menginspirasi banyak orang dengan berbagi pengetahuan dan pelatihan tentang jamu kepada masyarakat terutama generasi millenal.
“Setahun setelah pensiun saya berpikir harus punya kesibukan. Hingga suatu ketika adik saya menawarkan untuk membuat ramuan jahe. Saya mencoba dan menawarkan ke beberapa teman atau kenalan adik saya. Namun saya masih belum berani karena saya tidak ahli dalam marketing. Hingga akhirnya adik saya membantu mempromosikan jamu saya ke para pensiunan ketika mereka mengadakan kegiatan” tuturnya.
Dengan keberanian ini, Roos kemudian menemukan titik awal dari usaha jamunya. Dengan bantuan teman-teman dan adiknya, pelan-pelan jamu buatannya mulai diminati masyarakat sekitar.
Di tengah permintaan yang mulai meningkat Ross kemudian mengembangkan usahanya dengan menjual berbagai macam produk jamu dan diberi nama Jamu “Ibu Roos”.
Dari sisi pendanaan, dirinya mengakui masih memiliki dana tabungan dan pemberian anaknya. Namun perlahan pasti, usaha jamu Ibu Roos mulai diminati masyarakat, hingga Ia memutuskan untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke Bank BRI.
Dengan dana tersebut, Ia bisa menambah varian produk jamunya.
Saat ini tercatat ada tujuh varian jamu yang dihasilkan yaitu, jahe, kunir, kunir putih,temulawak, jahe merah dan kencur serta jamu vitalitas.
Selain memproduksi jamu sendiri, Ibu Roos juga bekerja sama dengan produsen obat kapsul untuk menghasilkan jamu kapsul.
Selain dijual ke teman-temanya, Ibu Roos juga menitipkan jamunya ke toko-toko terdekat di sekitar Malang.
Namun demikian penjualan jamunya masih sebatas offline atau dipasarkan melalui toko dan ke reseller-reseller untuk dipasarkan lagi di beberapa kota di Indonesia seperti Banjarmasin, Pontianak, Sulawesi Utara, Merauke, Bali dan Mataram.
Hingga suatu waktu, Ibu Roos ikut bergabung dalam acara pelatihan bagi pelaku UMKM di Kota Malang dan Ia masuk dalam 30 UMKM terpilih.