Selamat Hari Kartini, Ini Sosok Srikandi di Industri Kelapa Sawit Indonesia
Saat dipercaya menjadi sekretaris jenderal GAPKI, Kanya memantapkan visi, memanfaatkan sawit sebesar-besarnya untuk kepentingan nasional.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok Raden Ajeng Kartini tidak akan pernah dilupakan kaum hawa di Indonesia. Pelopor keseteraan perempuan di Tanah Air ini yang membuka jalan bagi banyak wanita mewujudkan mimpi-mimpinya.
Satu di antaranya adalah Kanya Lakshmi Sidarta yang kini menjadi sosok penting di organisasi bisnis Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).
Tercatat, wanita yang menempuh jenjang master di Institut Pertanian Bogor (IPB) ini sudah menggeluti industri kelapa sawit lebih dari satu dekede. Kelapa sawit, menurut Kanya, merupakan sumber daya alam yang memberi manfaat yang luar biasa bagi manusia.
”Dari mulai kita bangun tidur sampai tidur kembali, tidak ada satu pun yang terbuang semua bermanfaat bahkan limbah pun bermanfaat,” ujarnya, Senin, 20 April 2020.
Baca: Cerita Krisnawati, Driver Ojol Cantik yang Trauma Diusili Customer Pria
Dia mengatakan, sawit bisa selalu diperbaharui dan memberi nilai tambah, jika tanaman tersebut mati, maka akan bisa ditanam kembali.
Berbeda dengan sumber daya alam dari dalam bumi yang tidak dapat diperbahurui, jika pun bisa harus menunggu sampai jutaan tahun lagi.
Baca: VW Tiguan 2022 Diprediksi Akan Punya Desain dan Fitur Baru
Saat dipercaya menjadi sekretaris jenderal GAPKI, Kanya langsung memantapkan visi memanfaatkan sawit sebesar-besarnya untuk kepentingan nasional dan memberi manfaat luas terhadap dunia.
Kemudian mengupayakan hilirisasi di dalam negeri sampai ke yang paling ujung, sampai dengan menjadi produk yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan dunia.
Baca: Refly Harun Mendadak Dicopot dari Jabatan Komisaris Utama Pelindo I, Apa Alasannya?
”Kami akan mencoba mengurai berbagai kendala dari hulu sampai ke hilir, jika memang tidak dapat dipenuhi dalam waktu pendek, perlu dipersiapkan dan dimonitor terus serta dicarikan jalan keluar,” papar dia.
Berpikir taktis dan strategis memang makanan sehari-hari Kanya. Berbagai jabatan mentereng di perusahaan besar pernah dipegangnya. Antara lain sebagai direktur independen di PT Golden Plantation, senior vice president di PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk, serta CEO IDX Channel.
Saat terjadi pandemi Corona di Indonesia dan muncul imbauan bekerja di rumah alias work from home (WFH), Kanya menyiapkan langkah adaptif dengan bekerja dari rumah dengan tetap smempertahakan produktivitas selama WFH sekaligus menyeimbangkan peran sebagai ibu.
”Saya tetap bersikap menyiapkan diri di jam-jam kerja, tidak menunda pekerjaan, lebih cermat membagi prioritas waktu, mana untuk pekerjaan dan mana untuk rumah dan keluarga juga,” ujarnya.
Meski mengakui sebagai seorang ‘workholic’, Kanya menekankan kesimbangan antara waktu di dunia karir dan keluarga bukan hanya terjadi saat WFH.
“Saya ini seorang yang energik, mungkin kata orang ‘workaholic’, tapi sedapat mungkin persoalan rumit di tempat kerja tidak dibawa ke rumah, karena itu perlu ‘release’ dulu misalnya, mampir belanja dulu, atau sekedar dengar musik dan tidur di mobil,” paparnya.
Sampai di rumah, Kanya memastikan langsung menjalankan tugas saya sebagai ibu, istri dan ‘penguasa dapur’.“Bahkan cuci baju pun adalah hobi saya. Dan selalu mensyukuri nikmat Tuhan atas segala kesempatan yang telah diberikan dan bisa dilalui,” ujarnya.