Penuhi Kebutuhan Masyarakat, Kapal Perintis Pelni Tetap Beroperasi di Tengah Pandemi Corona
kesehatan para kru kapal akan menjadi prioritas utama dalam melakukan kegiatan operasional ini.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Kesekretariatan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Yahya Kuncoro menegaskan perseroan akan tetap mengoperasikan kapal perintis, selama diberlakukannya aturan larangan mudik menggunakan moda transportasi laut.
Aturan ini mulai diterapkan pemerintah sejak 24 April hingga 8 Juni mendatang, sebagai bentuk upaya pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19).
Yahya menyampaikan, pengoperasian normal untuk kapal perintis ini dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan transportasi masyarakat yang bermukim di wilayah Tertinggal, Terpencil, Terdepan dan daerah Perbatasan (T3P) yang ingin memenuhi kebutuhan pokok ataupun bekerja.
Baca: Kurma Bisa Jadi Pilihan Makanan Manis Bagi Penderita Diabetes saat Berbuka Puasa
Baca: Valentino Rossi di Musim Balap MotoGP 2021 Tidak Lagi Incar Gelar kata Carlo Pernat
Ia pun menekankan, kesehatan para kru kapal akan menjadi prioritas utama dalam melakukan kegiatan operasional ini.
"Tentu sebelum melakukan kegiatan operasional, kami akan memeriksa kesehatan seluruh kru yang bertugas sesuai dengan prosedur yang ada. Kami akan pastikan semua kru dalam keadaan sehat dan memenuhi standar untuk melakukan pelayaran," ujar Yahya, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/2/2020).
Perlu diketahui, ada sejumlah kapal telah yang dijadwalkan akan kembali melakukan operasional, diantaranya Kapal Motor (KM) Sinabung, KM Gunung Dempo, KM Labobar, KM Ciremai, KM Dobonsolo, dan KM Nggapulu.
Untuk KM Sinabung akan berlayar pada 24 April 2020 dari Tanjung Priok dengan rute Tanjung Priok - Kijang - Batam - Belawan (PP) menggantikan rute yang dioperasikan KM Kelud.
Lalu KM Gunung Dempo akan beroperasi pada 24 April 2020 dengan rute Tanjung Priok - Surabaya - Makassar - Ambon - Sorong - Jayapura - Sorong - Makassar - Surabaya - Tanjung Priok dan melakukan omisi Manokwari, Nabire, Wasior serta deviasi di Ambon.
Kemudian KM Labobar dijadwalkan akan berangkat dari Pelabuhan Surabaya pada 27 April 2020 dengan rute Surabaya - Makassar - ParePare - Balikpapan - Tarakan - Nunukan - Pantoloan - Balikpapan - ParePare - Makassar - Surabaya.
Sementara itu, KM Ciremai akan berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok pada 29 April 2020 dengan rute Tanjung Priok - Surabaya - Makassar - BauBau - Sorong - Biak - Jayapura - Biak - Sorong - Namlea - BauBau - Makassar - Surabaya - Tanjung Priok, kapal juga melakukan omisi Manokwari dan deviasi di Namlea.
Sedangkan KM Dobonsolo akan berangkat pada tanggal 4 Mei 2020 dengan rute Tanjung Priok - Surabaya - Makassar - BauBau - Ambon - Sorong - Serui - Jayapura - Sorong - Ambon - BauBau - Makassar - Surabaya - Tanjung Priok.
Dan KM Nggapulu dijadwalkan akan berangkat melalui Pelabuhan Tanjung Priok pada 6 Mei 2020 dengan rute Tanjung Priok - Surabaya - Makassar - BauBau - Ambon - Tual - Dobo (PP). Kapal pun melakukan omisi di Banda, Kaimana dan Fak-Fak.
Yahya pun mengimbau agar seluruh masyarakat yang membutuhkan layanan dari PT Pelni, untuk selalu memberbaharui informasi melalui laman serta media sosial resmi milik perseroan.