Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Impor Minyak Mentah China dari Arab Saudi Turun, Rusia Naik Dua Digit

China mengimpor minyak mentah 1,6 persen lebih sedikit dari Arab Saudi pada Maret lalu

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Impor Minyak Mentah China dari Arab Saudi Turun, Rusia Naik Dua Digit
energytoday
Kilang minyak 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Produsen energi global utama saat ini tengah mengalami 'kelebihan' pasokan minyak mentah karena hal ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah.

Di tengah melesunya ekonomi global yang disebabkan pandemi virus corona (Covid-19), importir bersih China telah mengambil keuntungan dari harga terendah perdagangan minyak pada bulan ini untuk menimbun cadangan strategisnya.

Baca: Minyak Mentah Brent untuk Pengiriman Juli Naik Lebih Dari 25 Dolar AS Per Barel

Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (27/4/2020), China mengimpor minyak mentah 1,6 persen lebih sedikit dari Arab Saudi pada Maret lalu, karena pengiriman dari Rusia melonjak sekitar 31 persen.

Menurut angka-angka yang dikutip dari bea cukai negara itu, terlepas dari penghentian kegiatan ekonomi yang disebabkan oleh corona, China telah mengimpor 4,5 persen lebih banyak minyak mentah pada Maret 2020 dibandingkan tahun sebelumnya.

Total pengirimannya pun mencapai rata-rata 9,68 juta barel per hari (bph) untuk bulan itu.

Berita Rekomendasi

Perlu diketahui, total pasokan Saudi ke China pada Maret kemarin mencapai 7,21 juta ton, karena Rusia juga mengirim 7,02 juta ton selama periode yang sama.

Namun impor minyak China dari Amerika Serikat (AS) sebagai produsen top dunia, tetap mendekati angka nol pada Maret 2020 karena perang dagang antara kedua negara.

Kendati demikian, nilai impor diperkirakan akan meningkat pada akhir tahun ini setelah penandatanganan perjanjian perdagangan fase satu.

Data juga menunjukkan bahwa China telah menghentikan pembelian minyak Venezuela selama lima bulan terakhir dalam upayanya untuk menghindari ancaman sanksi sekunder dari AS.

Sementara itu, terlepas dari ancaman serupa, impor dari Iran telah tumbuh 11,3 persen year on year (YoY) menjadi 2.558 juta ton.

China telah meningkatkan pembelian minyak mentah dalam beberapa pekan terakhir di tengah kondisi harga yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Saat ini kekuatan industri-industri dunia pun secara perlahan kembali normal setelah melesu dihantam corona.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas