PPP Dorong Pemerintah Pusat dan Daerah Beri Stimulus Ekonomi Bagi Pekerja Industri Pariwisata
Indonesia diperkirakan akan kehilangan devisa hingga Rp 140 triliun devisa negara dari sektor pariwisata.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI fraksi PPP, Illiza Sa’aduddin Djamal mendorong pemerintah pusat dan daerah dapat memberikan stimulus ekonomi dan keringanan kewajiban bagi para pekerja di industri pariwisata.
Sebab, pandemi Covid-19 menjadi pukulan berat bagi industri pariwisata dan industri pendukungnya seperti transportasi, akomodasi dan kuliner.
Indonesia diperkirakan akan kehilangan devisa hingga Rp 140 triliun devisa negara dari sektor pariwisata.
"Eksekutif bersama legislatif juga harus memikirkan proses pemulihan industri pariwisata pasca penyebaran Covid-19 ini. Kita jangan hanya memikirkan imunitas tubuh, tapi lupa menyiapkan imunitas dan keberlangsungan sektor pariwisata yang menjadi salah satu pondasi utama devisa negara," kata Illiza melalui keterangannya, Senin (27/4/2020).
Baca: 5 Penemuan Laut Paling Misterius di Dunia, di Antaranya Jalan Bimini di Bahamas
Politikus asal Aceh ini berharap para pekerja di industri pariwisata terus kreatif dan bersemangat serta memikirkan berbagai alternatif dan inovasi.
Paling tidak untuk mencoba bertahan terlebih dahulu.
"Kelola cash flow agar manajemen keuangan tetap bisa berjalan. Buat business plan yang adaptif dan tentukan skala prioritas untuk setiap action plan," ujarnya.
Menurutnya, bukan tidak mungkin di tengah kesulitan ini akan muncul peluang dan kesempatan baru.
Jika hal ini bisa dilakukan, maka akan menjadi penyemangat dan contoh bagi rekan-rekan pekerja pariwisata lainnya.
"Teruslah berdoa, karena kita harus yakin Allah tidak akan memberi beban diluar kemampuan kita. Pasti selalu ada jalan, jika kita berjalan mencarinya," katanya.
Dia menambahkan, Komisi X DPR RI bersama dengan Kemenparekraf juga intens berdiskusi untuk menyiapkan tiga tahapan pemulihan.
Pada tahap pertama, fokusnya adalah pada program-program stimulus, relaksasi pajak, pelatihan online dan bantuan permodalan.
Baca: Berpuasa di Benua Eropa: Tomy Puasa Hingga 18 Jam Lamanya, Subuh Jam 2 Pagi, Berbuka Jam 8 Malam
Pada tahap kedua, akan fokus pada upaya pemulihan melalui penyiapan dan peningkatan kualitas destinasi wisata serta promosi wisata melalui berbagai kegiatan MICE dan event kreatif baik di dalam maupun di luar negeri.
"Pada tahap kedua ini, peran penting Pemda juga diharapkan. Lalu pada tahap ketiga, kita akan fokus pada upaya normalisasi. Hal ini dilakukan dengan penguatan stimulus dan akses permodalan," kata dia.