Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Wabah Virus Corona Bisa Membuat ASDP Merugi Hingga Rp 478 Miliar

"Kami mencatat ada tiga skenario waktu penyelesaian wabah Covid-19 ini, yaitu skenario terbarik selesai pada mei 2020," ujar Ira

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Wabah Virus Corona Bisa Membuat ASDP Merugi Hingga Rp 478 Miliar
Ria Anatasia
Dirut PT ASDP Ira Puspadewi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan (ASDP) Indonesia Ferry disebut mampu bertahan dalam kondisi wabah virus corona atau Covid-19 hingga akhir tahun.

"Hal ini karena hingga kuartal 1 2020, kami masih mendapatkan laba sebesar Rp 68 miliar, dari performa baik di bulan Januari dan Februari," ucap Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi dalam konferensi video bersama Komisi VI DPR, Rabu (29/4/2020).

Baca: Dampak Covid-19 bagi Industri Penerbangan Diprediksi Lebih Dahsyat dari Krisis 2008

Ia menambahkan, sejak Maret 2020 ASDP telah melakukan stress test, dengan membuat kondisi laba atau rugi menjadi rugi semua di seluruh skenario.

"Kami mencatat ada tiga skenario waktu penyelesaian wabah Covid-19 ini, yaitu skenario terbarik selesai pada mei 2020," ujar Ira.

Lanjut Ira, kemudian skenario kedua selesai pada Agustus 2020, dan skenario ketiga selesai pada Desember 2020.

Berita Rekomendasi

"Pada skenario pertama hasil stress test kami mengalami rugi sebesar Rp 68 miliar, untuk skenario kedua rugi Rp 291 miliar, dan skenario ketiga akan rugi Rp 478 miliar," kata Ira.

Menurut Ira, pihaknya juga telah menghitung masa transisi bisnis penyebrangan dapat kembali pulih dalam tiga bulan setelah wabah virus ini dinyatakan selesai.

"ASDP hanyadapat bertahan hidup hingga pertengahan Juni 2021, apabila dengan asumsi tidak adanya pemasukan sama sekali pada penyebrangan," ucap Ira.

Baca: Pemprov DKI Soroti Gampangnya Izin Operasi Perusahaan saat PSBB, Minta Kemenperin Lebih Selektif

Ira juga menjelaskan, hingga hari ini telah terjadi penurunan penumpang, dan penurunan paling besar terjadi pada penumpang pejalan kaki dan roda dua hingga 30 persen, kemudian logistik turun 14 persen.

"Tetapi hingga hari ini juga aktivitas logistik melalui penyeberangan tetap berjalan, yang saat ini diprioritaskan setelah adanya kebijakan pemerintah mengenai melarang mudik," ucap Ira.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas