Kementan Gelar Pelatihan Olah Produk Pangan untuk Antisipasi Dampak Pandemi Corona
Kementan menyatakan, pendekatan pangan memiliki peran yang sama pentingnya dengan pendekatan medis dalam mengantipasi dampak buruk pandemi corona.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut produk pangan bisa menjadi salah satu solusi dalam mengantisipasi dampak pandemi virus corona (Covid-19), selain melalui pendekatan dari sisi kesehatan (medis).
Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) meminta agar produksi pangan tidak berhenti selama masa pandemi ini.
Kementerian ini menggelar kegiatan pelatihan pengolahan produk pangan yang bisa membantu ekonomi para petani dan peternak selama masa pandemi.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menyampaikan hal tersebut saat membuka kegiatan Bertani on Cloud 'Membuat Nugget Ayam', Kamis (30/4/2020).
Dia mengatakan, pendekatan pangan memiliki peran yang sama pentingnya dengan pendekatan medis dalam mengantipasi dampak buruk pandemi corona.
"Pendekatan pangan tidak kalah penting dari kesehatan, karena dalam situasi dan kondisi apa pun, pangan tidak boleh bersoal. Apalagi dalam kondisi seperti pandemi Covid-19 sekarang. Kementerian Pertanian punya tugas menyediakan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Dedi.
Dedi meminta agar proses produksi pangan dan pertanian tidak dihentikan, meskipun saat ini Indonesia tengah menghadapi situasi sulit akibat corona.
Ia menilai, hanya sektor pertanian yang mampu menyediakan pangan sehingga harus dipastikan aktivitas di sektor ini terus berjalan dari hulu hingga ke hilir.
"Termasuk aktivitas melatih petani, penyuluh, praktisi pertanian, serta UMKM tidak boleh berhenti," kata dia.
Dalam pembukaan agenda pelatihan Bertani on Cloud tersebut, ia mengaku sangat terkesan karena kegiatan ini memberikan pelatihan yang cukup intensif bagi para petani.
Karena para petani ini menjadi ujung tombak dalam memastikan ketersediaan pangan demi menghadapi wabah corona.
"Saya sangat mengapresiasi pelatihan Bertani on Cloud ini, apalagi proses pelatihan ini bisa dilakukan 2 kali dalam seminggu. Seluruh insan BPPSDMP, penyuluh, widyaiswara, tidak boleh berhenti memberikan penyuluhan," papar Dedi.
Baca: Pusing karena Sepi Job, Iis Dahlia Menyambung Hidup dari Uang Tabungan