Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sri Mulyani Jelaskan Skenario Hidup Normal Juni 2020 di Tengah Virus Corona

"Jadi kalau sekarang ini beredar mengenai skenario itu adalah salah satu bagian yang akan dikaji," kata Sri Mulyani.

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Sri Mulyani Jelaskan Skenario Hidup Normal Juni 2020 di Tengah Virus Corona
Tribunnews/JEPRIMA
Suasana penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line di Stasiun Manggarai, Jakarta Pusat, Kamis (16/4/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, kajian pemerintah terkait mulai adanya hidup normal pada Juni 2020 di tengah pandemi corona atau Covid-19.

Menurut Sri Mulyani, kajian yang disebut sebagai new normal tersebut sudah dilakukan berbagai negara, khususnya di Eropa.

"Kalau saya lihat di Eropa mereka mulai melakukan, di Inggris, di Jerman, di Perancis. Bahkan negara seperti Italia, Spanyol melakukan dengan kriteria-kriteria tertentu mengenai apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan dalam kondisi new normal," ujarnya saat teleconference di Jakarta, Senin (11/5/2020).

Dia mengatakan, Indonesia juga berupaya melakukan kajian yang sama dengan negara-negara di Eropa itu mulai pertengahan tahun ini.

Baca: THR untuk Pegawai Negeri Sipil Cair Paling Lambat 15 Mei 2020, Ini Rincian Besarannya

"Jadi kalau sekarang ini beredar mengenai skenario itu adalah salah satu bagian yang akan dikaji. Termasuk dari kementerian dan lembaga yang memiliki kompetensi untuk melihat dari semua aspek secara seimbang," kata Sri Mulyani.

Baca: BI Klaim Sudah Injeksi Likuiditas Rp 503,8 Triliun untuk Pandemi Corona

Eks direktur pelaksana Bank Dunia ini menambahkan, aspek kajian berupa dari sisi kesehatan, keamanan masyarakat, kegiatan sosial, ekonomi, dan religi.

Berita Rekomendasi

"Dari sisi aspek ekonomi bahkan juga dari sisi religius karena kita melihat dari sisi interaksi sosial yang dibatasi. Ini menyebabkan praktek-praktek yang selama ini untuk melakukan ibadah secara bersama itu juga ikut terbatas," kata dia. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas