China Turunkan Tarif untuk Produk-produk Impor Asal AS
Para importir di China harus mendaftar ke Administrasi Umum Kepabeanan dalam waktu enam bulan sejak pengumuman.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Perdagangan bilateral AS-China memang telah menukik tajam dalam empat bulan pertama di tahun ini.
Hal itu karena rantai pasokan kedua negara sangat terdampak oleh pemberlakuan sistem penguncian (lockdown) akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Data bea cukai menunjukkan bahwa barang-barang AS yang diimpor oleh China mengalami penurunan 11,1 persen di bulan April lalu.
Sedangkan pada Maret turun 85,5 persen, angka ini terparah, bahkan belum pernah terjadi sebelumnya.
Presiden AS Donald Trump pun mengancam akan mengakhiri perjanjian jika China gagal memenuhi komitmen pembeliannya.
Pandemi corona memang makin memperburuk hubungan antara dua ekonomi terbesar di dunia itu.
AS bahkan telah menuding pemerintah China 'menutupi' wabah corona sejak awal Desember 2019 dan menghambat upaya Barat untuk menyelidiki asal dari virus ini.
Hal ini didukung pula pernyataan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang mengklaim bahwa AS memiliki 'bukti signifikan' bahwa virus corona memang berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, China.
Menanggapi tudingan tersebut, China menyebut klaim AS sebagai 'tuduhan yang tidak berdasar'.