IHSG Diperkirakan Berpeluang Menguat Awal Pekan Depan
Secara teknikal IHSG menguji lower bollinger bands dan support fractal dikisaran 4475 dengan indikator stochastic yang telah mendekati area oversold.
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang kembali mencoba menguat di perdagangan awal pekan depan.
Lanjar mengatakan, secara teknikal IHSG menguji lower bollinger bands dan support fractal dikisaran 4475 dengan indikator stochastic yang telah mendekati area oversold.
"IHSG berada pada support resistance di level 4.475 hingga 4.660 awal pekan depan," ujarnya di Jakarta, Minggu (17/5/2020).
Sementara itu, IHSG akhir pekan ini ditutup melemah 6,23 poin ke level 4.507,61 setelah sempat dibuka optimis di awal sesi perdagangan.
"Neraca perdagangan yang rilis defisit lebih lebar dari ekspektasi menjadi faktor utama. Neraca perdagangan defisit 350 juta dolar Amerika Serikat (AS) dari ekspektasi defisit 200 juta dolar AS," kata Lanjar.
Aktivitas ekspor, tercatat menurun tajam minus 7,02 persen dari minus 0,4 persen menjadi faktor utama defisitnya neraca perdagangan Indonesia meskipun impor mengalami penurunan signifikan.
Baca: Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Dikembalikan Lagi untuk Mensubsidi Masyarakat Kurang Mampu
"Indeks sektor keuangan masih menjadi target aksi jual investor asing, dimana investor asing melakukan aksi jual sebesar Rp 1,09 triliun rupiah dengan saham BBRI, BBCA, dan BMRI menjadi top net sell value," ujarnya.
Adapun, saham-saham yang dapat dicermati yakni ACES, BSDE, HMSP, GGRM, MNCN, TLKM, TOWR, dan TPIA.