Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Lima Saran Grant Thornton untuk Pengusaha Agar Bisnis Tetap Bertahan di Tengah Badai Covid-19

Komunikasi yang baik juga mengurangi ketidakpastian dan kekhawatiran para karyawan selama fase pandemi Corona.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Lima Saran Grant Thornton untuk Pengusaha Agar Bisnis Tetap Bertahan di Tengah Badai Covid-19
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Gedung perkantoran berdiri megah di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2015). Pandemi Covid-19 yang menyerang Indonesia sejak ditemukannya pasien positif Covid-19 Maret 2020 lalu membuat banyak sektor bisnis limbung. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Corona (Covid-19) di Indonesia sejak bulan Maret 2020 lalu membuat banyak aktivitas bisnis mandeg.  Imbasnya, pertumbuhan ekonomi tahun 2020 ini diperkirakan akan turun.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memprediksi, ekonomi Indonesia tahun ini hanya akan tumbuh 2,3 persen akibat pandemi.

Perusahaan jasa konsultan manajemen dan keuangan Grant Thornton Indonesia memberikan 5 kiat agar dunia usaha bisa melewati fase krisis ini dan perusahaan tetap bertahan. Berikut ini kelima kiat tersebut: 

1. Cash Management

Pengaturan arus kas menjadi kunci utama perusahaan untuk dapat melewati tantangan berat di tahun 2020 ini.

Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia di acara diskusi dengan media via streaming, Selasa petang, 19 Mei 2020 mengatakan, pengelola perusahaan perlu mengambil langkah-langkah untuk mengamankan persediaan kas mereka termasuk mengambil tindakan yang diperlukan.

Antara lain, memperpanjang pembayaran kreditor, negosiasi penangguhan pembayaran sewa dan kredit bank, negosiasi dengan pelanggan untuk pembayaran lebih awal hingga mempertimbangkan keringanan pajak maupun program pemerintah yang memberikan kemudahan bagi pengusaha.

Baca: BCA Siapkan Rp 39 Triliun Uang Tunai untuk Kebutuhan Libur Lebaran

Berita Rekomendasi

Cash Management juga mencakup aspek kemampuan perusahaan memprediksi posisi keuangan jangka pendek dan menengah dengan baik.

2. Contingency Plan
Panduan tanggap darurat perlu langsung disusun untuk mengetahui apa saja sektor krusial dalam perusahaan dan memastikan strategi yang akan diambil aman untuk kelangsungan bisnis ke depannya.

Baca: Bangkok Bank Akuisisi 89,12 Persen Saham Bank Permata Senilai Rp 33,66 Triliun

Pengusaha perlu mengetahui pula di mana titik-titik kritis dalam rantai pasokan, menyiapkan cadangan darurat saat persediaan menipis dan mengidentifikasi pasokan alternatif termasuk dalam perencanaan darurat ini.

Baca: Terpapar Corona, Penjualan Truk Fuso Turun 28 Persen

"Pastikan juga karyawan-karyawan yang berada di posisi krusial untuk mendukung bisnis perusahaan tetap dapat bekerja dengan fleksibilitas tinggi melalui kebijakan work from home dan remote meeting," sebutnya.

3. Pengelolaan Pemegang Saham

Di bagian ini pengusaha harus bisa memperkiraan arus kasnya agar bisa menempatkan perusahaan pada posisi yang lebih kuat saat berdiskusi dengan para pemegang saham.

Pengusaha disarankan agar proaktif dan mengambil inisiatif untuk secara aktif berhubungan dengan otoritas pajak, pemberi pinjaman hingga supplier utama untuk tetap mendapat dukungan keuangan yang mungkin saja tersedia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas