Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Diimbau Perhatikan Petani Tembakau Terdampak Covid-19

Pemerintah harus menghentikan impor tembakau dari China, serta memberikan subsidi pupuk bagi perkebunan tembakau.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pemerintah Diimbau Perhatikan Petani Tembakau Terdampak Covid-19
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Petani memanen tembakau di Desa Citaman Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pagebluk virus corona (Covid-19) memengaruhi produksi dan penjualan rokok. Otomatis, jumlah pembelian tembakau di kalangan petani menurun.

Akibatnya, kesejahteraan petani tembakau pun ikut terpukul.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Nusa Tenggara Barat (NTB) Sahmihudin menyatakan, kesejahteraan petani tembakau sudah terpengaruh kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen dan harga jual eceran rokok sebesar 35 persen.

"Diperparah oleh Covid 19 dan resesi ekonomi saat ini. Jumlah pembelian tembakau semakin menurun. Ini berakibat pada menurunnya tingkat kesejahteraan petani tembakau," kata Sahmihudin dalam keterangannya, Kamis (28/5/2020).

Menurut Sahmihudin, saat ini ada ratusan ribu tenaga kerja yang terlibat di perkebunan tembakau, ditambah ratusan ribu hingga jutaan tenaga kerja yang terlibat di sektor industri rokok dan industri pendukungnya.

Dalam kondisi ini, pemerintah dipandang perlu pula memperhatikan para petani tembakau dan pekerja di industri rokok.

Baca: Maaf, Layanan Perpanjangan SIM Masih Tutup, karena Diperpanjang Sampai 29 Juni 2020

Sahmihudin menjelaskan, industri hasil tembakau selain padat karya atau menyerap tenaga kerja yang banyak, juga menyerap modal yang tinggi.

Berita Rekomendasi

Biaya yang diperlukan untuk membayar buruh tani tembakau dan pengolahannya sehingga tembakau hasil perkebunan petani tembakau dapat diserap oleh industri rokok dalam setahunnya mencapai Rp 800 miliar hingga Rp 1,2 triliun.

Baca: Jangan Lupa, Jumat Besok Hari Terakhir Pemutihan Pajak Kendaraan di DKI Jakarta

Sementara dari 110.000 ton hasil tembakau, yang terserap hanya sekitar 50.000 ton tembakau. Sisanya, diserap namun dengan harga di bawah pasar.

"Karena itu kami minta pemerintah berlaku adil. Kalau industri lainnya diperhatikan, maka industri hasil tembakau termasuk perkebunan tembakau juga mendapat perhatian pemerintah," ungkap dia.

Baca: Haris Azhar Kritik Pernyataan Menteri Airlangga: Masyarakat Jadi Ajang Uji Coba Kebijakan . . .

Bentuk kehadiran pemerintah dalam mengatasi permasalahan industri hasil tembakau, imbuh Sahmihudian, antara lain tidak menaikan cukai dan harga jual eceran rokok di saat gejolak ekonomi dan wabah Covid-19.

Pemerintah harus menghentikan impor tembakau dari China, serta memberikan subsidi pupuk bagi perkebunan tembakau.

Editor Sakina Rakhma Diah Setiawan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Terdampak Covid-19, Pemerintah Diminta Perhatikan Petani Tembakau

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas