Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ada Batik Motif Corona di Laweyan Solo, Diciptakan karena Lesunya Bisnis Batik Akibat Covid-19

Pemilik Batik Mahkota Laweyan, Alpha Febela Priyatmono, mengatakan ide menciptakan batik bermotif Corona berawal dari lesunya bisnis batik.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
zoom-in Ada Batik Motif Corona di Laweyan Solo, Diciptakan karena Lesunya Bisnis Batik Akibat Covid-19
Dokumen Batik Mahkota Laweyan
Batik bermotif corona yang diciptakan Batik Mahkota Laweyan. 

"Jadi dari keterbatasan, keterhimpitan yang luar biasa ini, mari kita ambil dari nilai-nilai positifnya untuk eksis dan untuk melawan bencana," tuturnya.

Makna Motif Batik Corona Buatan Batik Mahkota Laweyan 

Lebih lanjut, Alpha pun menyampaikan makna dari motif batik corona yang dibuat oleh Batik Mahkota Laweyan.

Dalam kain batik yang mengkombinasikan batik kontemporer dan tradisonal tersebut, terdapat motif gelembung yang tersekat-sekat.

Di sekitar gelembung tersebut terdapat gambar virus corona yang ditampilkan begitu besar.

Menurut Alpha, motif gelembung yang tersekat-sekat itu menggambarkan kelompok masyarakat terkecil yaitu keluarga.

Biarpun ruang geraknya menjadi terbatas akibat pandemi ini, antar keluarga masih dapat berkomunikasi satu sama lain melalui berbagai media sosial.

Berita Rekomendasi

Tak hanya itu, gelembung-gelembung itu juga bermakna sebagai hikmah kebijakan physical distancing yang akhirnya memberi banyak waktu berkumpul dengan keluarga.

Batik Corona dari Solo
Batik bermotif corona yang diciptakan Batik Mahkota Laweyan (Dokumen Batik Mahkota Laweyan)

Menurut Alpha, banyaknya waktu berkumpul dengan keluarga ini mampu melahirkan ide dan gagasan-gagasan baru.

Makna positif dari pandemi Covid-19 itu lah yang berusaha ia sampaikan melalui batik corona ini.

"Akhirnya keluarga banyak berkumpul, banyak berdiskusi, banyak muncul ide-ide gagasan. Jadi sebetulnya kami ingin menggambarkan yang terakhir itu, kita perlu adanya suatu inovasi suatu gagasan-gagasan baru, semangat untuk tetap eksis di dunianya masing-masing, bisa berperan di masyarakat, jangan putus asa, kita lawan corona," kata Alpha.

"Dan kekuatan itu justru muncul dari kelompok masyarakat terkecil, yang sekarang terkadang karena kita kerja agak terabaikan yaitu keluarga."

"Kekuatan dan gagasan itu muncul dari kelompok masyarakat terkecil yaitu keluarga, dari kelompok masyarakat terkecil ini lah kita lawan corona. Sehingga itulah sebetulnya yang menginspirasi kami dan kami aktualisasikan dalam bentuk batik," terangnya.

Baca: Industri Fesyen Muslim Terkena Dampak Covid-19, Kemenperin Dorong IKM Jualan Lewat Jalur Digital

Selain itu, Alpha mengatakan, batik ini juga menggambarkan sisi medis.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas