Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Mempertahankan Bisnis di Tengah Pandemik Covid 19, Perlu Inovasi dan Perhatikan Perilaku Konsumen

Walaupun banyak kegiatan yang tidak dapat berjalan seperti biasanya, harus tetap optimis untuk mengambil peluang usaha yang masih bisa dilakukan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Mempertahankan Bisnis di Tengah Pandemik Covid 19, Perlu Inovasi dan Perhatikan Perilaku Konsumen
IST
Eva Noor, selaku CEO PT Xynexis Internasional 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjalankan bisnis di tengah situasi pandemi Covid-19 adalah tantangan tersendiri.

Selain pembatasan sosial yang membuat masyarakat tak leluasa beraktifitas, banyaknya pemutusan hubungan kerja atau PHK hingga menurunnya daya beli masyarakat.

Sebagai pelaku usaha, diperlukan beberapa langkah untuk dapat bertahan.

Salah satunya adalah dengan melakukan skema perubahan pada pengaturan arus keuangan perusahaan serta berbagai inovasi  perlu dilakukan untuk tetap dapat mempertahankan bisnis agar berkelanjutan. 

Pandemik ini menuntut semua orang untuk cepat menyesuaikan diri dengan pola kerja baru.

Beberapa contohnya yaitu para pekerja harus merubah kegiatannya menjadi Work From Home (WFH), mahasiswa dan anak sekolah pun harus belajar secara online.

Walaupun banyak kegiatan yang tidak dapat berjalan seperti biasanya, namun kita harus tetap optimis untuk mengambil peluang usaha yang masih bisa dilakukan. 

Berita Rekomendasi

Eva Noor, CEO PT Xynexis International yang bergerak dalam bisnis cyber security mengutarakan berbagai tips dan trik dalam langkah menyiasati bisnis dimasa sulit akibat situasi pandemik covid 19, yang dianggap cukup serius ini.

Baca: Bagikan Kabar Duka Orang Terdekat, Ayu Ting Ting Sampai Tutup Bisnis Sementara: Mohon Mengerti

"Pandemik COVID-19 dinilai akan membawa perubahan dalam bisnis kedepan. Hal itu terutama dalam perilaku konsumen dan konsumsi," kata Eva Noor dalam keterangan pers, Selasa (2/6/2020).

Oleh karena itu, kata penting identifikasi perilaku konsumsi dan konsumen, karena merebaknya virus corona baru yaitu Sars-CoV-2 yang sebabkan COVID-19 mempengaruhi industri dan sektor usaha.

Pandemi virus Covid-19 tidak hanya mengancam sektor kesehatan, namun juga mengancam krisis ekonomi global. Berdasarkan data dari World Economic  Outlook April 2020, IMF memprediksikan perekonomian dunia akan merosot hingga ke minus tiga persen sampai dengan tahun ini.

Namun bila pandemi in iberakhir pada paruh kedua tahun 2020 dan aktivitas ekonomi kembali normal, maka ekonomi Indonesia diprediksi bisa tumbuh hingga 8,2 persen, sementara perekonomian dunia akan tumbuh hingga 5,8 persen. 

Situasi Bisnis saat ini menurut Eva, di analogikan seperti kapal-kapal dilaut yang sedang menggalami turbulence atau guncangan karena cuaca buruk.

Tidak pandang bulu apa itu ukuran kapal besar, menengah atau kecil dan jenisnya semua berdampak. Sekarang pertanyaannya siapa yang  bisa bertahan dan keluar dari turbulence/ guncangan itu?

Baca: Perumnas dan 4 Perusahaan Pelat Merah Eksekusi Program Kementerian BUMN Dukung New Normal

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas