Hadirkan Armada Baru, AP Logistik Targetkan Peningkatan Angkutan Kargo untuk Ekspor
Bertambahnya armada angkutan kargo ini dapat memiliki potensi untuk menimbulkan kegiatan perekonomian baru
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura (AP) Logistik, menargetkan adanya peningkatan penerbangan kargo untuk ekspor dengan penambahan armada pesawat baru. Direktur Utama AP Logsitik, Dhanny P Thahasyah mengatakan dengan armada yang semakin bertambah diharapkan ada peningkatan untuk angkutan kargo dalam kegiatan internasional atau ekspor.
"Saat ini kami tentunya akan teru melihat perkembangan dan melakukan evaluasi, dengan adanya penambahan armada yaitu pesawat ATR 72-500F dan pesawat jet engine untuk menunjak angkutan kargo," kata Dhanny dalam konferensi virtual, Kamis (4/6/2020).
Baca: Marco Motta Tak Sabar Lihat Aksi The Jakmania di Stadion
Baca: Proses Naturalisasi Pemain Asing Persija Marc Klok Harus Tertahan di Tengah Pandemi Covid-19
Baca: Dewas KPK Panggil Deputi Penindakan Hingga Jubir terkait OTT THR Rektor UNJ ke Pejabat Kemendikbud
Menurut Dhanny, bertambahnya armada angkutan kargo ini dapat memiliki potensi untuk menimbulkan kegiatan perekonomian baru seperti ekspor yang meningkat.
"Dengan adanya ATR 72-500F ini, dapat membantu efisiensi rute untuk produk ekspor. Sehingga produk eksport tidak harus melalui tahapan panjang, dengan transit di setiap bandara," kata Dhanny.
"Tahapan panjang seperti transit di setiap bandara, menjadi kendala waktu dan juga produk yang dikirim. Contoh untuk produk hasil laut, bila terlalu sering transit dan memakan waktu maka kualitasnya jadi tidak premium lagi," lanjutnya.
Maka dari itu, lanjut Dhanny, dua armada baru ini yang mampu mengangkut kurang lebih 8,5 ton diharapkan dapat membantu proses panjang tersebut."Selain itu kita juga bisa lakukan kolaborasi bagi maskapai kargo juga yang menangani export, dan membuat rute yang lebih efisien untuk pengirimannya," kata Dhanny.
Saat ini kendala pengiriman kargo, menurut Dhanny, adalah banyaknya daerah yang tidak memiliki bandara dengan landasan pacu untuk pesawat jet engine, dan pesawat ATR 72-500F dapat menambal kekurangan itu.
"Pesawat ATR ini dapat landing pada bandara yang hanya memiliki landasan pacu sekiranya 1.500 KM," ucap Dhanny.