Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pertamina: Pembangunan Kilang untuk Tekan Ketergantungan Impor

Kilang termuda Pertamina berusia 30 tahun yang berdampak dari kualitas produksi hingga teknologi yang diadopsi sudah relatif tertinggal.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
zoom-in Pertamina: Pembangunan Kilang untuk Tekan Ketergantungan Impor
PERTAMINA
Unit pengolahan minyak atau kilang Cilacap milik PT Pertamina (Persero) di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) membangun kilang untuk menambah kapasitas sesuai kebutuhan produk yang dijual seperti Bahan Bakar Minyak (BBM).

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Ignatius Tallulembang menyampaikan kapasitas terpasang kilang Pertamina saat ini satu juta barel per hari.

Ignatius memaparkan dalam operasionalnya Pertamina dapat mengolah 850 ribu barel per hari menjadi produk BBM sekitar 680 ribu barel per hari.

Baca: JK: Berdosa jika Tak Fasilitasi Jemaah yang Tak Tertampung Salat Jumat

Baca: Haris Azhar Minta KPK Ungkap Oknum yang Sembunyikan Nurhadi dan Menantunya

Menurutnya, hal ini tidak sebanding dengan kebutuhan produk BBM yang mencapai 1,4 juta barel per harinya,

"Artinya, kebutuhan produk BBM ditutup dari luar negeri atau impor. Pembangunan kilang ini untuk menekan ketergantungan impor," papar Lete sapaannya saat zoom meeting di Jakarta, Jumat (5/6/2020).

Sementara itu, dalam hal daya saing kilang Pertamina sudah jauh tertinggal dari negara lainnya.

Berita Rekomendasi

Kilang termuda Pertamina berusia 30 tahun yang berdampak dari kualitas produksi hingga teknologi yang diadopsi sudah relatif tertinggal.

"Kilang-kilang Pertamina ada lima usianya mulai dari 70 tahun bahkan ada yang sampai 100 tahun. Yang terbaru kilang Balongan dibangun 1990, sudah 30 tahun usianya," paparnya.

Lete menjelaskan produk yang dihasilkan Pertamina yakni masih Euro I dan II sedangkan beberapa negara sudah masuk Euro IV atau V.

Dalam paparannya, Singapura dan China sudah masuk produksi Euro VI.

"Kilang kita masih menghasilkan produk kualitas Euro I-II setara dengan Bangladesh. Dengan pembangunan kilang ini minimum produk kita nantinya Euro IV," imbuh dia.

Cari Mitra

Pertamina mencari mitra lain untuk proyek kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap setelah Saudi Aramco menyatakan mundur.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas