Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kementerian ESDM: Dibandingkan Negara Lain di Asean, Tarif Listrik di Indonesia Tergolong Murah

Iswahyudi menegaskan tarif listrik rumah tangga yang ditetapkan pemerintah sejak 2017 sebesar Rp 1.467 per kWh, tergolong murah dibanding negara lain

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
zoom-in Kementerian ESDM: Dibandingkan Negara Lain di Asean, Tarif Listrik di Indonesia Tergolong Murah
Tribunnews/JEPRIMA
ilustrasi 

Lapor Klarifikasi Tagihan

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyarankan pelanggan yang tagihan rekeningnya membengkak agar melakukan klarifikasi ke PT PLN (Persero).

Menurutnya, pelanggan harus sesegera mungkin untuk memastikan apa penyebab tagihan melonjak, sedangkan PLN juga harus menyediakan kanal layanan pengaduan seluas-luasnya.

"Jika pelanggan mengalami kenaikan tagihan 50-200 persen, kami sarankan cepat melapor ke call center PLN atau kanal media sosial. Jadi jangan pernah biarkan tagihan melonjak tanpa diklarifikasi," kata Tulus dalam diskusi publik yang sama.

Tulus menyampaikan kenaikan tagihan ini sudah diprediksi oleh manajemen PT PLN (Persero) bahwa ada sekitar 1,9 juta pelanggan akibat pandemi Covid-19.

Perusahan plat merah sektor energi itu menyebutnya billing shock, di mana petugas pencatat tidak datang ke rumah dan menggunakan penghitungan rata-rata tiga bulan.

"Sebaliknya konsumen juga tidak mengirimkan foto posisi akhir stand kWh meter via WhatsApp," terang Tulus.

Berita Rekomendasi

Kendati begitu, YLKI meminta agar manajemen PLN membuka seluas-luasnya keragaman dan kanal pengaduan konsumen atas billing shock tersebut.

Tulus menambahkan keluhan dari konsumen kebanyakan sulitnya melaporkan kasus via call center 123 atau akses media lainnya.

"Hal ini menunjukkan kanal layanan pengaduan yang ada sekarang masih belum optimal mewadahi keluhan atau pengaduan konsumen terkait billing shock," ujar Tulus.

Tagihan Listrik Pemilik Bengkel di Malang Tembus Rp 20 Juta, Begini Kronologi dan Penjelasan PLN

Seorang pemilik bengkel las asal Malang, Teguh Wuryanto mengeluhkan tingginya tagihan listrik yang ia gunakan hingga mencapai Rp 20,1 juta.

Padahal biasanya tagihan listrik hanya berkisar Rp 1-2 juta per bulannya, dan selama ada pandemi corona ini, ia juga jarang menggunakan alat di bengkelnya.

Teguh pun sempat menuliskan kejadian yang ia alami ini di media sosial facebook dan menjadi viral.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas