Erick Thohir Dinilai Sedang Jalankan Langkah Efisiensi dan Transformasi Tata BUMN
Lukman Edy mengatakan, Erick Thohir telah melakukan pemangkasan struktur yang menyebabkan biaya tinggi di perusahaan BUMN.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir dinilai telah menjalankan tugasnya secara konsisten dalam membangun perusahaan pelat merah lebih baik, yang saat ini berjumlah 107 BUMN.
Ketua Dewan Pakar Indonesia Maju Institut Lukman Edy mengatakan, Erick Thohir telah melakukan pemangkasan struktur yang menyebabkan biaya tinggi di perusahaan BUMN.
"Menteri BUMN sedang menjalankan dua ajaran David Osborne, yakni efisiensi dengan cara memangkas birokrasi, dan transformasi dengan cara mewirausahakan birokrasi," kata Lukman dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (14/6/2020).
Baca: Dipanggil Jokowi, Adian Diskusi soal BUMN Hingga Nasib UMKM di Masa Pandemi
"Dua kaca pandang dalam karya masterpiece David Osborne, Banishing Bureucracy dan reinventing Goverment akan mudah digunakan dalam melihat langkah-langkah yang dilakukan oleh Erick Thohir," tuturnya.
Ia menjelaskan, gagasan dasar Osborne sesungguhnya adalah mencangkok manajemen bisnis profesional ke dalam tubuh birokrasi dan pemerintahan.
Tubuh birokrasi yang selama ini cenderung gemuk dan malfungsi, dirampingkan agar dapat berjalan secara efektif dan lincah.
Baca: Erick Thohir Rampingkan Direksi Pertamina Agar Lebih Lincah
Sedangkan kebijakan yang diambil dengan pola penataan profesional, diharapkan membawa transformasi visi pemerintahan menjadi lebih efisien dan produktif.
"Sebagai seorang profesional, sebenarnya apa yang dilakukan Erick Thohir tidaklah mengherankan, sebab profesionalisme baginya sudah menjadi habbit, karenanya nalar bisnis efisiensi dan transformasi dipastikan akan mewarnai kebijakannya," papar Lukman.
Baca: Erick Thohir Angkat Pejabat BIN Jadi Dewan Komisaris Antam
Lukman menilai, Erick juga telah menunjukkan integritasnya, dengan tidak terpengaruh berbagai tekanan internal maupun eksternal.
"Sikap integritas seperti ini tentunya ditempa oleh kecerdasan dan pengalaman yang mumpuni dalam dunia bisnis," kata Lukman.
Pada aspek operasional, kata Lukman, keputusan Erick mengganti figur-figur senior dengan yang lebih muda, agar BUMN lebih progresif dan bergerak cepat.
"Yang saya dengar, yang bisa mengerem langkah cepat, progresif dan konsisten Erick dalam melakukan effisiensi dan transformasi hanya Presiden Jokowi, oleh sebab itu jangan coba coba mengganggu konsentrasinya, pasti tidak diindahkannya, kecuali ada perintah langsung dari Presiden Jokowi," pungkas Lukman.
Lukman berharap langkah efisiensi dan tranformasi di BUMN, akan memberikan kontribusi yang optimal dalam pertumbuhan ekonomi, secara khusus dan kesejahteraan rakyat Indonesia secara umum.