Pendiri Bukalapak Jadi Direktur Telkom, Rudiantara Jadi Komut Semen Indonesia
Salah satu pendiri marketplace Bukalapak itu diangkat menjadi Direktur Digital PT Telkom menggantikan posisi Faizal R Djoemadi
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Keduanya merupakan alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB).
Bersama timnya, Fajrin berhasil membawa Bukalapak menjadi e-commerce yang memberdayakan lebih dari 5 juta pedagang online di seluruh Indonesia.
Bukalapak juga memiliki lebih dari 70 juta pengguna di dalam negeri.
Prestasi itu, membuat Bukalapak dilirik oleh investor asing.
Bahkan di 2019, mendapatkan pendanaan seri F dari Shinhan GIB asal Korea Selatan.
Suntikan investasi ini membuat valuasi Bukalapak melampaui US$2,5 miliar atau lebih dari Rp35 triliun. Pria kelahiran 11 September 1986 ini telah berkair di Bukalapak selama 8 tahun.
Jumat siang kemarin Telkom menggelar RUPS. Dalam undangan kepada pemegang saham, terdapat enam agenda rapat salah satunya perubahan pengurus perseroan.
Pertama, persetujuan atas laporan tahunan perseroan 2019, termasuk laporan tugas pengawasan dewan komisaris. Kedua, pengesahan atas laporan keuangan perseroan dan laporan tahunan program kemitraan dan bina lingkungan 2019, serta pembebasan tanggung jawab anggota direksi dan dewan komisaris.
Ketiga, penetapan penggunaan laba bersih perseroan 2019. Keempat, penetapan remunerasi bagi anggota direksi dan dewan komisaris untuk 2019.
Kelima, penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk memeriksa laporan keuangan perseroan 2020.
Keenam, perubahan susunan pengurus perseroan.
Erick Thohir saat ini memang sedang gencar-gencarnya merombak jajaran direksi dan komisaris BUMN.
Beberapa perusahaan itu misalnya PT Pertamina (Persero), PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menilai wajar jika pergantian direksi di tubuh perusahaan pelat merah selalu menjadi perhatian banyak pihak.