Direktur Sido Muncul Tegaskan Herbal JSH Bukan Karbon Aktif
Presiden Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat menegaskan produk Herbal JSH yang diproduksi pihaknya bukan karbon aktif.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) Irwan Hidayat menegaskan produk Herbal JSH yang diproduksi pihaknya bukan karbon aktif.
Produk Herbal JSH menurutnya berasal dari karbon yang sudah diproses sedemikian rupa sehingga aman untuk diminum.
"Herbal JSH bukan karbon aktif, Seperti berita yang beredar. Tapi karbon yang telah melalui proses lebih lanjut, sehingga aman untuk diminum jangka panjang," kata Irwan di kantor Sido Muncul, Jalan Cipete Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (27/6/2020).
Baca: Sido Muncul: Produksi Meningkat 30 Persen Selama Pandemi Covid-19
Dalam kesempatan tersebut Irwan mempraktikkan bagaimana cara sederhana membedakan antara karbon aktif dengan karbon yang terkandung dalam Herbal JSH.
Caranya yaitu dengan melarutkan kedua kandungan pada masing-masing gelas berisi air.
Hasilnya, kapsul yang mengandung karbon aktif tidak larut di air.
Sedangkan Herbal JSH larut dalam air.
Baca: Sido Muncul Kembali Salurkan Donasi Rp 800 Juta untuk Warga Terdampak Covid-19
Bos Sido Muncul ini mengatakan hal tersebut bisa terjadi karena proses produksi Herbal JSH telah melewati proses lanjutan, serta pengembangan riset yang berhasil memproses bahan charcoal alias arang menjadi produk alkali.
Obat Herbal JSH memiliki kandungan 100 mg charcoal extract pada setiap kapsulnya, dengan PH tinggi pada rentang PH 11 hingga PH 13.
Baca: Beli dari UMKM Hingga 4.000 Unit, Sido Muncul Tak Ingin Lagi Impor APD
Kandungan ini disebut sangat baik untuk usia lanjut, penderita kanker atau mereka yang sering terganggu kesehatannya.
Produk Herbal JSH sendiri sudah didaftarkan ke BPOM, dengan nama Kapsul JSH.
"Kapsul JSH bukan karbon aktif murni namun telah diproses lebih lanjut sehingga larut dalam air. R&D kami berhasil melakukan proses dari bahan charcoal menjadi produk alkali atau PH-nya tinggi," katanya.